TANGERANG, KOMPAS.com - Sejak diluncurkan pada 2021, Hyundai Ioniq 5 masih menjadi mobil listrik berbasis baterai yang menyita perhatian masyarakat Indonesia.
Hal tersebut berkat desain ikonik yang dibenamkan dan semua teknologi canggihnya. Apalagi, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) kerap memberi kemudahan bagi penggunanya.
Terbaru, perusahaan bekerja sama dengan CPO (Charging Point Operator) untuk perluas jangkauan fasilitas pengisian daya atau charging station pemilik mobil listrik di Tanah Air.
Melalui kemitraan terkait, Hyundai akan mendirikan 400 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di seluruh wilayah Indonesia.
“Langkah strategis ini sekaligus menekankan posisi Hyundai sebagai game changer di industri otomotif yang secara konsisten berinovasi dalam mempercepat elektrifikasi di Indonesia,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID, Jumat (20/7/2024).
Sehingga, selain bebas ganjil genap kendaraan akan lebih mudah untuk melakukan pengisian daya selama penggunaan harian.
Lebih jauh, Ioniq 5 sendiri dibenamkan Parametric Pixel, yang memadukan nuansa analog dan pixel digital dengan garis-garis futuristik pada tubuhnya. Desain tersebut memberi kesan orisinal dan tidak lekang oleh waktu.
Interiornya pun mewah dan futuristik berkat Vision Roof dan Universal Island, konsol tengah yang fleksibel untuk menyesuaikan kebutuhan ruang pengguna, hingga material kulit berkualitas yang digunakan.
Material pada seluruh bagian kabinnya juga dibuat dari bahan ramah lingkungan untuk mendukung hidup yang berkelanjutan.
Ioniq 5 tersedia dalam beberapa konfigurasi power electric yang disesuaikan kebutuhan mobilitas. Pelanggan dapat memilih dari dua opsi ukuran baterai, yaitu 58 kWh atau 72,6 kWh.
Pada tipe Prime Standard dan Signature Standard, mobil mampu berakselerasi dari 0 ke 100 kpj dalam waktu 8,5 detik, sedangkan tipe Prime Long Range dan Signature Long Range mampu berakselerasi dari 0 ke 100 kpj hanya dalam 7,4 detik.
Salah satu mobil listrik terlaris ini juga telah dilengkapi Paddle Shifter untuk regenerative braking, yaitu sebuah sistem yang akan mengisi daya baterai mobil dengan memanfaatkan energi kinetik yang dihasilkan saat mobil tengah melakukan deselerasi.
Soal keamanan, Ioniq 5 telah dibekali perangkat ADAS yang meliputi Forward Collision-avoidance Assist (FCA), Lane Following Assist (LFA), Safe Exit Assist (SEA), Blind-spot Collision-avoidance Assist (BCA), Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G), Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist (RCCA), serta Surround View Monitor (SVM).
Kini, mobil ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 750,4 juta sampai Rp 816 juta OTR Jakarta.
Selama ajang GIIAS 2024, Hyundai Indonesia memberi berbagai penawaran menarik, salah satunya kesempatan mendapat satu unit IONIQ 6 untuk setiap pembelian model kendaraan apapun.
Selain itu, tersedia Lucky Dip Program untuk pembelian seluruh lini kendaraan Hyundai di GIIAS 2024.
Konsumen yang membeli model Hyundai di GIIAS 2024 berhak mengikuti Lucky Dip Program dengan total hadiah sebesar Rp 2 miliar berupa Samsung Galaxy S24 Ultra, Samsung Galaxy Buds, Shopping Voucher Rp 500.000, hingga E-wallet Rp 500.000.
Hyundai juga menyediakan program Trade-In atau tukar tambah dengan konsep Home Inspection yang akan memberikan keuntungan tambahan seperti voucher senilai Rp 5 juta dan Rp 3 juta untuk tukar tambah mobil merek lain.
Tak hanya itu, Hyundai juga bekerja sama dengan Garuda Indonesia menghadirkan program myHyundai selama pagelaran GIIAS 2024, memberikan keuntungan khusus kepada konsumen.
Program ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan flight voucher, satu akses Garuda Priority Service, dan satu akses Executive Lounge dengan nilai total Rp 2,67 juta untuk pembelian Stargazer, Stargazer X, Creta, dan Creta Alpha.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/24/192100115/alasan-tidak-perlu-khawatir-perjalanan-jauh-pakai-hyundai-ioniq-5