BOGOR, KOMPAS.com – Peluncuran Nmax Turbo salah satunya merupakan jawaban Yamaha atas kehadiran Honda PCX 160, pesaing di kelas skutik bongsor yang punya kapasitas mesin lebih besar.
Namun alih-alih meningkatkan cc, dari sebelumnya 155,09 cc menjadi 156,9 cc (seperti PCX 160), Yamaha justru menyematkan teknologi YECVT (Yamaha Electric Continuously Variable Transmission) untuk meningkatkan performa.
“155 cc itu dianggap yang paling optimal. Dari sisi performa dan juga konsumsi bahan bakar. Ditambah lagi dengan YECVT,” ujar Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing – Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di Bogor (27/6/2024).
“Orang bisa merasakan sensasi berkendara turbo yang berbeda dibandingkan dengan yang masih menggunakan konvensional CVT. Jadi ini pilihan yang pas kita benamkan di Nmax,” kata dia.
Anton juga mengatakan, sejak meluncur pada 2015, Nmax sudah punya konsumen yang cukup banyak. Mereka ini butuh sesuatu yang berbeda dari Nmax generasi kedua untuk upgrade motor.
Bahkan kehadiran YECVT pada Nmax generasi ketiga menurutnya adalah suatu terobosan di kelas skutik 150 cc, yang tak kalah dengan peningkatan kapasitas mesin.
“Nmax ini kan punya reputasi yang bagus. Dari 2015 itu sudah 3 juta konsumen lebih di Indonesia. Bahkan juga di seluruh dunia. Nmax sudah keluar dengan generasi ketiga,” ucap Anton.
“Artinya orang yang sudah punya Nmax sebelumnya atau orang yang sudah punya matik-matik besar sebelumnya. Jika ingin stepping up dia akan lari kemana? Nah kita memberikan pilihan sebenarnya,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/28/131200015/alasan-nmax-turbo-masih-pakai-mesin-155-cc