Sebagai informasi, Kia EV3 dibekali baterai jenis NCM dengan dua pilihan kapasitas. Baterai jenis NCM memiliki kandungan unsur nikel kurang lebih 20 persen, kobalt 19 persen dan mangan (Mn) 20 persen.
Baterai NCM disebut sebagai baterai dengan biaya produksi paling mahal, sebab bahan bakunya tidak murah.
Spencer Cho, Vice President and Head of Global Business Planning Kia mengungkapkan sejumlah alasan pihaknya memilih baterai jenis NCM dibandingkan LFP untuk mobil listrik terbarunya.
“Tentu saja baterai LFP memiliki banyak manfaat, tetapi kami memilih NCM karena tiga alasan utama,” ucap Spencer, dalam sesi tanya jawab peluncuran Kia EV3 secara global, Rabu (24/5/2024).
“Pertama tenaga yang dikeluarkan jauh lebih baik, kemudian waktu pengisian juga jadi lebih singkat, serta jaraknya juga akan terjamin untuk baterai NCM,” lanjutnya.
Selain itu, NCM juga dinilai memiliki bobot yang lebih ringan dibanding baterai jenis LFP. Berbagai keunggulan inilah yang membuat Kia akhirnya memutuskan untuk menggunakan baterai jenis NCM.
Model EV3 Standard menawarkan baterai NCM berkapasitas 58,3kWh, sedangkan EV3 Long Range dilengkapi dengan baterai NCM 81,4kWh. Kedua model ini menggunakan motor listrik 150 kW dengan torsi 283 Nm.
Dengan tenaga tersebut memungkinkan akselerasi 0-100km per jam dengan waktu 7,5 detik. Kecepatan maksimum EV3 adalah 170 km per jam.
Sedangkan untuk pengisian daya kendaraan, Kia mengklaim mobil ini hanya membutuhkan waktu sekitar 31 menit untuk mengisi baterai dari 10-80 persen.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/24/140100615/kia-ev3-pakai-baterai-jenis-ncm-simak-kelebihannya