KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu faktor pemicu terjadinya kecelakaan adalah kelelahan. Maka dari itu sopir bus pariwisata seharusnya diperlakukan dengan baik terkait kondisinya.
Jangan sampai membuat rencana perjalanan yang justru bisa membuat sopir kelelahan atau mengantuk sehingga risiko kecelakaan menjadi tinggi.
Ahmad Wildan, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan penting membuat rencana perjalanan yang bijak dengan tidak memforsir sopir mengemudi sepanjang waktu.
“Batasan waktu mengemudi dalam sehari idealnya tidak boleh lebih dari 12 jam, setelah itu harus istirahat, tidur atau menginap, baru esoknya lanjut perjalanan lagi,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Minggu (19/5/2024).
Wildan mengatakan merencanakan perjalanan wisata dengan kondisi siang wisata lalu malam dalam perjalanan bukanlah keputusan bijak.
“Itu tidak boleh, malam ya sopir harus tidur lalu esoknya lanjut wisata lagi atau perjalanan, penting juga menyediakan tempat tidur layak untuk sopir,” ucap Wildan.
Membiarkan sopir tidur di dalam bus dapat memicu terjadinya kelelahan pada sopir sehingga berisiko terhadap keselamatan para penumpang menurut Wildan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/19/164200815/jangan-memforsir-sopir-bus-pariwisata