JAKARTA, KOMPAS.com - Sederet program telah dijalankan oleh Pemerintah pada arus berangkat dan pulang mudik Lebaran, salah satunya Angkutan Mudik Gratis Tahun 2024.
Pada program tersebut, pemerintah turut menyediakan truk dan kereta untuk mengangkut sepeda motor ke kampung halaman tanpa di pungut biaya.
Hal ini tujuannya untuk mencegah meningkatnya kasus kecelakaan akibat para pemudik menggunakan motor saat pulang kampung. Akan tetapi, masih banyak sejumlah masyarakat yang tetapi menggunakan sepeda motor untuk mudik.
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat mengatakan, penyelenggaraan motor gratis perlu dipertimbangkan untuk dihilangkan dan diganti untuk menambah mudik gratis menggunakan bus.
"Program ini tidak banyak berpengaruh untuk mengurangi pemudik motor, apalagi jumlah peserta pengiriman motor gratis (17.880 unit) tidak lebih dari satu persen (hanya 0,3 persen) dari jumlah pemudik motor (6.578.660 unit sepeda motor keluar masuk Jabodetabek)," kata Djoko dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (21/4/2024).
Djoko menyebutkan, saat ini rata-rata setiap rumah tangga sudah memiliki satu unit sepeda motor. Untuk sekedar bersilaturahmi dan jalan-jalan, pastinya sudah tersedia sepeda motor di kampung halaman.
"Untuk mengurangi penggunaan sepeda motor untuk mudik, pemerintah harus memperbanyak mudik bersama gratis (pakai bus)," kata Djoko.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/21/162100615/ada-mudik-dan-kirim-motor-gratis-tapi-pemudik-yang-pakai-motor-masih-banyak