Cuma Incar Uang, Liberty Media Tak Akan Ubah Format MotoGP Jadi Ala F1

CEO Liberty, Greg Maffei, mengatakan, pada dasarnya secara balapan tidak akan terjadi perubahan besar di MotoGP di bawah kepemilikan baru. Hanya saja pihaknya akan lebih massif untuk mengembangkan bisnis yang menghasilkan uang.

"Apa yang benar-benar kami lihat di F1 adalah ketika kami mengembangkan basis penggemar, monetisasi Anda menjadi lebih mudah. Karena mitra Anda, apakah mereka mitra penyiaran, mitra promotor atau mitra sponsor dan apakah mereka melihat branding atau aktivasi, dan semakin banyak yang melakukan aktivasi, itu semua adalah bagian yang tak terpisahkan," kata Maffei dilansir dari Crash, Selasa (2/4/2024).

Maffei mengatakan MotoGP merupakan bisnis balapan global dengan basis penggemar yang loyal dan antusias. MotoGP punya peluang untuk lebih besar karena balapannya memukau.

"Ketika kegembiraan itu tumbuh, ketika permintaan itu tumbuh, ketika audiens itu tumbuh, semuanya mengalir bersama. Itulah yang kami rasakan di Formula 1, semuanya datang bersamaan. Saya yakin itu adalah potensi yang ada di sini," katanya.

"(MotoGP) adalah produk yang luar biasa, kami tidak berencana untuk mengubah olahraga ini. Tujuan kami adalah membukanya untuk khalayak yang lebih luas. Membukanya untuk lebih banyak mitra komersial dari semua jenis. Semua itu berjalan beriringan," katanya.

Liberty Media resmi mengambil alih MotoGP dari Dorna Sport penjualan sebesar 4,2 miliar euro atau setara Rp 71,7 triliun. Lebih besar dari yang disebutkan sebelumnya yaitu 4 miliar euro atau sekitar Rp 68,5 triliun.

Liberty Media disebut mengalahkan tawaran beberapa perusahaan lain, mulai dari TKO, perusahaan pemilik UFC dan WWE. Kemudian Qatar Sports Investments, pemilik klub sepak bola Paris-Saint Germain, dan Bridgepoint, perusahaan ekuitas swasta yang terlibat di MotoGP.