JAKARTA, KOMPAS.com - Supaya mesin motor bisa bekerja secara optimal dan bebas kendala, pengguna diwajibkan untuk melakukan ganti oli rutin sesuai dengan interval waktu yang telah ditetapkan.
Berdasarkan anjuran pabrikan, rentang waktu untuk mengganti oli motor adalah sekali setiap 2.000 kilometer sampai 4.000 km, alias sekitar dua bulan atau empat bulan sekali tergantung pemakaian.
Akan tetapi, kedisiplinan dari tiap pengguna motor tentu beragam dan kadang menyebabkan interval waktu ganti oli berbeda-beda.
Beruntungnya, usia dari masa pakai oli ternyata lebih panjang dari anjuran pabrik, jadi keterlambatan mengganti masih bisa dimaklumi sampai batas tertentu.
Hariyanto, Kepala Bengkel AHASS Ardian BSD Tangerang menjelaskan, batas maksimal pemakaian oli motor ada di rentang 4.000 kilometer sampai 4.500 kilometer, alias dua kali lipat lebih jauh dari anjuran pabrik.
Dia mengatakan, kualitas oli memang mulai menurun setelah melewati patok 2.000 kilometer, namun masih bisa menjalankan fungsi pelumasan sampai jarak sekitar 4.500 kilometer.
“Pabrikan itu memberikan anjuran kan berdasarkan angka aman dan paling minim risiko, tapi kalau bicara fungsi secara umum, sebetulnya oli masih bisa dipakai sampai sekitar 4.500 kilometer,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (20/3/2024).
Namun Hari mewanti-wanti jika hitungan ini bisa berbeda untuk setiap pengguna, dan dipengaruhi pula oleh intensitas pemakaian.
Jika pengguna memakai motor dengan intensitas tinggi, seperti menempuh jarak lebih dari 50 kilometer secara rutin setiap harinya, Hari menganjurkan supaya tetap berpatok pada anjuran pabrik.
“Paling baik (ganti oli) tiap 2.000 kilometer, atau setelat-telatnya nambah 500 kilometer. Kalau enggak disiplin, bisa mesinnya yang kena,” ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/21/091200315/ini-jarak-maksimal-terlambat-ganti-oli-motor