JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas merupakan alternatif buat konsumen yang ingin punya kendaraan dengan harga terjangkau. Mobil bekas pun beragam jenis mulai dari tahun hingga modelnya.
Membeli mobil bekas bisa disebut susah-susah mudah. Biasanya akan lebih sudah buat orang yang masih awam di dunia mobil. Karena itu dibutuhkan pengetahuan supaya mobil bekas incaran tidak membuat repot di kemudian hari.
Salah satu yang mesti diwaspadai oleh calon konsumen ialah odometer. Bukan hal baru bahwa ada saja pedagang nakal yang memundurkan odometer alias kilometer mobil agar terlihat mobil jarang dipakai.
Sebab seperti diketahui angka odometer tinggi artinya mobil "capek." Sedangkan orang biasanya menghindari mobil seprtti itu karena rentan penyakiut atau mesti ganti suku cadang.
Dian Ananto Pratikno, Kepala Cabang Speedometer Jakarta dan Lampu Autolight, mengatakan, biasanya mobil-mobil yang odometernya diubah ialah mobil tahun lama.
"Biasanya odometer yang dimundurkan itu yang angkanya sudah 99999. Iya jadi memang kebanyakan itu mobil-mobil tahun lama," kata Dian kepada Kompas.com, yang ditemui di Jakarta, pekan lalu.
Dian mengatakan, ciri odometer yang dimanipulasi ialah kondisi unit yang tidak sesuai dengan keadaan. Sebab kalau mobil jarang dipakai maka seharusnya menunjukkan bahwa memang jarang digunakan.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, ada beberapa komponen bila suatu unit jarang digunakan akan membuat bagian tersebut masih utuh seperti baru.
Bagian tersebut meliputi area yang paling sering kena sentuhan ketika mobil digunakan yakni pada gagang pintu, roda kemudi, ban, trim pintu, dan tuas transmisi.
“Bisa diperhatikan permukaan area tersebut bila memang jarang digunakan kondisinya masih terdapat pola kulit jeruknya, sedangkan semakin sering digunakan akan halus atau tipis karena sering kena sentuhan,” ucap Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/18/140100215/begini-cara-ketahui-mobil-bekas-yang-odometernya-diubah