SOLO, KOMPAS.com - Pada tahun ini program Angkutan Motor Gratis atau Motis 2024 kembali digelar oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Namun, pada program tahun ini ada pengecualian bahwa Motis 2024 tidak bisa melayani motor listrik.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Arif Anwar mengatakan, belum adanya regulasi yang mengatur mengenai standar operasional prosedur (SOP) pengangkutan motor listrik menggunakan kereta api dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.
“Untuk saat ini kami belum melayani untuk motor listrik. Jadi regulasinya belum jelas dari Ditjen Perhubungan Darat. kami pun juga belum mengetahui secara pasti SOP-nya membawa motor listrik seperti apa,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Belum adanya SOP yang jelas, membuat pihaknya khawatir apabila tetap memaksakan mengangkut motor listrik saat program Motis 2024 akan berakibat fatal.
Lantas, apakah Perusahaan Otobus (PO) Bus di Indonesia menerima pengiriman motor listrik saat mudik lebaran 2024 nanti, mengingat beberapa PO Bus melayani paket barang salah satunya sepeda motor?
Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum pernah mendapat pengalaman mengirim motor listrik.
“Untuk saat ini kami belum ada pengalaman kirim motor listrik. Seharusnya bisa diproses seperti motor biasa,” kata Anthony kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).
Anthony juga menjelaskan kemungkinan cara yang akan dilakukan jika mengangkut motor listrik dengan Bus.
“Kalau di motor biasanya, BBM-nya harus dikosongkan, mungkin di motor listrik baterainya harus dilepas,” kata Anthony.
Selain itu, Anthony mengatakan jika PO Bus Sumber Alam mau melayani jika ada pelanggan yang akan mengirim motor listriknya dengan tarifnya mengacu pada ukuran motor.
Sementara, Rizky Kurniawan, staf ICT PO Agra Mas mengatakan, pihaknya masih membahas apakah boleh kirim motor listrik dengan Bus Agra.
“Saat ini juga masih menjadi konsen kita di dalam rapat internal. Rencananya juga masih kita bahas di rapat internal dalam minggu ini,” kata Rizky kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).
Kemudian, CEO Elders Garage, Heret Frasthio mengatakan adanya baterai management system (BMS) seharusnya membuat motor listrik lebih aman dari kebakaran termasuk saat diangkut.
“Selain saat dicas, penyebab motor listrik terbakar bisa terjadi saat pengiriman, ketika unit berada di dalam kargo, karena kondisinya tidak bisa terprediksi, ada getaran dan sejenisnya sehingga bisa terjadi korsleting,” kata Heret kepada Kompas.com, belum lama ini.
Untuk itu, Heret mengatakan ketika proses pengiriman sebaiknya baterai dalam kondisi terlepas atau tidak terhubung dengan rangkaian, hal ini untuk menghindari korsleting.
“Saya kira ini sudah dipahami banyak orang, melepas baterai dari rangkaian kelistrikan motor listrik akan lebih minim risiko, kecuali pada motor listrik dengan baterai tanam ya,” kata Heret.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/05/171200315/bisakah-kirim-motor-listrik-pakai-bus-saat-mudik-lebaran-2024-