JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pebalap memiliki impian untuk bisa menjadi pebalap tim pabrikan. Begitu pula dengan Jorge Martin yang tahun ini berencana untuk menjadi tahun terakhirnya sebagai pebalap tim satelit Pramac Racing.
Musim lalu, Martin berjuang untuk bisa mendapatkan kursi di tim pabrikan dengan mencoba meraih gelar juara dunia MotoGP. Sayangnya, dia gagal dari Francesco Bagnaia dan bertahan di Pramac Racing.
CEO Pramac Racing Paolo Campinoti, mengatakan, musim ini dipastikan akan menjadi musim terakhir Martin bersama Pramac Racing. Jika Ducati tidak mengambilnya ke tim pabrikan, pebalap asal Spanyol ini bisa saja melirik pabrikan lain.
"Menurut opini saya, dia akan pergi. Dia bisa pergi ke Honda, mereka membutuhkan pebalap yang kuat, di antara para pebalap muda, dia tentunya yang paling menjanjikan," ujar Campinoti, dikutip dari Crash.net, Rabu (24/1/2024).
Dengan Luca Marini dikontrak dua tahun, maka yang tersisa hanyalah kemungkinan untuk menggeser Joan Mir. Sebab, kontrak Mir juga akan berakhir di 2024.
Jika Martin bisa mengulang kesuksesan yang sama seperti musim lalu, kemungkinan besar dirinya akan menggeser Enea Bastianini dan menjadi rekan setim Bagnaia. Pada 2022, Martin juga bersaing dengan Bastianini untuk bisa mendapatkan tempat di tim pabrikan Ducati.
Bastianini yang dinilai pada saat itu lebih menjanjikan. Sayangnya, Bastianini mengalami cedera pada awal musim dan berdampak pada performa hingga ke akhir musim.
Dia baru bisa merasakan kemenangan pada MotoGP Malaysia 2023 di Sirkuit Sepang dan itu menjadi satu-satunya podium yang berhasil dia raih.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/24/094200815/musim-2024-jadi-tahun-terakhir-martin-di-pramac-racing