TERNATE, KOMPAS.com - Meski di daerah, ternyata rata-rata penjualan Daihatsu untuk wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT) juga didominasi oleh tipe-tipe tertinggi.
Bedanya, hanya dipilihan transmisi, karena mayoritas konsumen di wilayah IBT lebih menggemari mobil dengan transmisi manual dibandingkan matik.
"Pilihan tipe varian di sini masih tipe tertinggi, untuk Terios itu tipe R Manual. Persentase untuk tipe tertinggi manual itu bisa 65 persen untuk semua model Daihatsu, baru setelah itu di bawahnya," kata Tulus Pambudi, Area Manager AI-DSO IBT, di sela-sela Terios 7 Wonders di Ternate, Maluku Utara, Jumat (19/1/2024).
Bahkan pilihan untuk mobil niaga seperti Gran Max, menurut Tulus juga rata-rata masyarakat menggunakan model tertinggi, yakni dengan mesin 1.500 cc manual dan dilengkapi air conditioner (AC).
Komposisinya diklaim mendekati 90 persen dibanding varian pikap Gran Max lainnya. Alasannya karena ada kebutuhan yang unik untuk pasar di wilayah IBT.
Menyoal kebutuhan unik tersebut, ternyata kebanyakan mobil pikap di IBT tak sekadar dijadikan untuk angkutan barang saja, tapi juga keperluan lainnya.
"Kebutuhannya agak unik. Jadi hari-hari tertentu mobil dipakai untuk usaha, tapi saat liburan itu juga digunakan untuk berlibur bersama keluarga layaknya mobil pribadi. Bagian pikap dipasang terpal, biasanya untuk berwisata atau bahkan ke undangan juga," ujar Tulus.
Dari segi penjualan, Tulus menjelaskan, kontribusi paling laris sendiri memang model pikap. Dari total penjualan per bulan sebesar 2.100-an unit, sekitar 48 sampai 50 persen didominasi pikap.
Setelah itu pada posisi kedua ditempati Sigra dengan kontribusi 34 persen, selanjutnya Ayla 9 persen, dan Terios juga berada pada kisaran 9 persenan.
"Jadi kira-kira 1.000-an di antaranya adalah pikap, market-nya memang yang paling besar sekarang," ujar Tulus.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/20/170200215/alasan-gran-max-varian-tertinggi-laris-di-indonesia-bagian-timur