JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam pengharum kabin kini bisa dipilih oleh pemilik mobil agar kendaraan menjadi lebih harum. Sebab, kabin mobil yang bau apak kerap mengganggu konsentrasi pengemudi selama berkendara.
Namun, ternyata keliru memilih jenis pengharum juga akan membuat kabin mobil tambah bau. Apalagi, bila pengharum tidak punya kandungan penstabil, alkohol di dalamnya bisa pecah dan mengalami oksidasi. Hal inilah yang memunculkan bau tidak sedap seperti apak dan kecut.
Anthony Setiadi, Direktur Utama PT Tri Chemindo Ampuh (TCA), sekaligus pakar formulasi kimia menyarankan, sudah waktunya pemilik mobil mau melek dengan penggunaan odor eliminator atau pengurai bau.
"Mungkin kecenderungan kedepan pengguna mobil lebih mau pendekatan pakai odor eliminator yang aman untuk kesehatan pengendara dan lebih ramah lingkungan, terutama untuk segmen pengendara yang secara level pendidikan dan kesadaran akan kesehatan lebih baik," katanya kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2024).
Anthony menjelaskan, odor eliminator secara kimiawi tidak berbau. Maka dari berbeda dengan pengharum ruangan yang punya beragam jenis pilihan varian aroma.
Selain itu, fungsi dari odor eliminator yakni menguraikan struktur kimia molekul penyebab bau. Sebab, biasanya ada pertumbuhan bakteri sampai jamur penyebab pembusukan di dalam kabin mobil.
"Odor eliminator bisa di formulasi dengan atau tanpa perfume.Pengharum mobil secara konsep cuma mengkamuflase bau. Kalau Odor eliminator mengurai atau menetralisir sumber bau dengan merubah struktur kimia penyebab bau," kata Anthony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/10/080200815/daripada-pengharum-kabin-odor-eliminator-lebih-cocok-untuk-mobil