Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ulas Ketahanan Mobil Listrik terhadap Curah Hujan Tinggi

KLATEN, KOMPAS.com - Beberapa wilayah di Tanah Air diprediksi bakal mengalami hujan lebat pada periode 5 sampai 6 Januari 2024, tepatnya hari ini. Dengan demikian, masyarakat perlu waspada karena beberapa daerah sempat mengalami kebanjiran juga.

Curah hujan yang tinggi perlu diperhatikan pula oleh pengendara mobil, khususnya mobil listrik. Pasalnya, sampai saat ini melintasi genangan air masih menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi para pengguna ataupun calon pengguna kendaraan listrik.

Secara teori, air merupakan musuh terbesar baterai serta perangkat listrik. Pada kendaraan konvensional pun, seringkali air membuat masalah besar ketika air masuk ke ruang mesin atau kabin.

Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru, mengatakan, pada. setiap mobil listrik umumnya tersedia pengaman, sehingga meski terendam banjir menjadi lebih minim risikonya.

“Salah satu komponen mobil listrik, yang dilindungi dari air adalah baterai dan kabel tegangan tingginya, di Ioniq 5 sudah disertai pengaman sehingga selama konektornya terpasang dengan baik akan aman-aman saja,” ucap Arif kepada Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Meski terbilang aman, Arif mengatakan, sebaiknya mobil listrik tetap menghindari genangan air karena sifat dasarnya perangkat listrik bisa rusak bila tanpa perlindungan.

Toto Sukisno, Dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mengatakan, genangan air menjadi salah satu musuh dari perangkat yang menggunakan listrik.

“Memang air bersifat konduktor atau dapat menghantarkan listrik sehingga bisa mengakibatkan korsleting," ucap Toto kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kendala semacam itu tentu sudah disadari oleh produsen kendaraan listrik, sehingga pada mobil listrik dilengkapi sistem tertentu untuk memastikan keamanannya saat digunakan melintasi genangan air maupun banjir.

"Terkait dengan kendaraan listrik yang sekarang dikembangkan rata-rata sudah menggunakan standar IP (Ingress Protection), misal IP 55, IP 45, dan lain-lain," terang Toto.

Sebagai contoh, IP55, angka 5 pertama artinya aman dari debu berbahaya sementara angka 5 kedua artinya aman dari semprotan air dengan tekanan rendah (12,5 l/min) selama 3 menit.

"Itu hanya contoh saja, artinya kalau yang kita beli speknya IP 55 berarti tidak boleh lebih dari 3 menit, mobil perangkat yang dilindungi terendam air," ungkap Toto.

"Tapi kalau speknya menggunakan IP 57 tentu berbeda. Disana disebutkan aman dari rendaman air dengan kedalaman 1 meter selama 30 menit," tambah dia.

Penjelasan serupa dikatakan pakar listrik Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat. Menurut dia, sebenarnya pabrikan otomotif terkait sudah melapisi bagian yang rentan terhadap air secara ketat meski posisi baterai ada di bawah.

"Dalam praktiknya, baterai dan bagian listrik lain dari kendaraan listrik (secara standar) diisolasi atau disekat dari kemungkinan terkena air termasuk ketika kena banjir dalam batas tertentu," kata Syarif, belum lama ini.

Jadi, menghadapi curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini, konsumen atau pengguna mobil listrik bisa lebih waspada namun tidak perlu khawatir terlalu berlebihan karena mobil-mobil listrik sudah dilengkapi pengaman.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/06/084200315/ulas-ketahanan-mobil-listrik-terhadap-curah-hujan-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke