JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit masyarakat Indonesia melakukan perjalanan jarak jauh saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menggunakan kendaraan pribadi.
Maka dari itu, untuk pengemudi yang akan merencanakan perjalan jarak jauh penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi prima sejak awal perjalanan hingga tujuan akhir.
Seperti yang diketahui, mengemudikan kendaraan jarak jauh memang melelahkan dan menguras tenaga serta membutuhkan konsentrasi tinggi. Sehingga, untuk mencegah risiko kecelakaan akibat tubuh lelah, pengemudi harus mengenali tanda-tandanya.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, setidaknya ada beberapa gejala tubuh lelah yang harus dikenali saat mengemudi.
1. Tubuh terasa pegal
Gejala pertama yang dirasakan pengemudi adalah tubuh terasa pegal-pegal mulai dari tangan hingga bahu.
“Pertama pegal-pegal yang terjadi pada tubuh pengemudi. Mulai bagian tangan punggung, leher dan juga bahu. Jika sudah merasakannya sudah waktunya untuk beristirahat,” ujar Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
2 Mata perih
Gejala kedua adalah mata mulai terasa perih. Hal ini disebabkan karena terlalu dipaksakan dan mendapatkan banyak rangsangan cahaya dari luar kabin.
3. Otak sudah sulit merespon
“Persepsi jarak terganggu akibat otak mulai tidak merespons dengan benar, dan kepala terasa berat akibat kantuk yang dialami” ucap Sony.
Hal ini terjadi karena kondisi seseorang yang mengalami kelelahan otak akibat kurangnya tidur atau istirahat.
4. Microsleep
Jika sudah mengalami tidur sesaat atau microsleep, risiko kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi. Sebab dalam rentang waktu yang singkat tersebut membuat pengemudi kehilangan konsentrasinya.
“Proses sampai mengalami microsleep ini panjang, tapi banyak pengemudi yang mengabaikan dengan alasan tanggung, gengsi dan dikejar waktu,” ujar Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/22/121200315/kenali-4-gejala-tubuh-mulai-lelah-saat-mengemudi-jarak-jauh