Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Investasi di Indonesia, Ini Jawaban Terbaru BYD

SHENZHEN, KOMPAS.com - BYD Auto sudah melakukan pertemuan dengan Presiden RI, Joko Widodo, terkait rencananya menembus pasar otomotif Indonesia, pada awal November 2023 lalu.

BYD sebagai salah satu raksasa produsen kendaraan listrik di China dan dunia, memang membidik Indonesia sebagai salah satu tujuan ekspansi pasarnya di market global, termasuk Asia Tenggara.

Sebelumnya, BYD sendiri diketahui sudah melakukan investasi besar di Thailand dengan membangun pabrik yang ditargetkan akan rampung pada 2024. BYD menjadikan Thailand sebagai hub produksi regional, dimana pabrik mobil listrik itu juga akan melayani ekspor ke pasar Asia Tenggara lainnya.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Liu Xueliang, GM BYD Asia-Pacific Auto Sales Division menjelaskan, bahwa pihaknya saat ini terus memantau dan mendalami potensi market di Indonesia.

"Selama kurang lebih dua tahum ini BYD tidak pernah berhenti mendalami market Indonesia. Ini termasuk peluang investasi soal pabrik. Akan tetapi, kami perlu melihat lebih jauh market dan skala ekonomi yang ada untuk berinvestasi," jelas Liu menjawab pertanyaan Kompas.com, Rabu (20/12/2023), di kantor pusat BYD, Shenzhen, China.

Liu melanjutkan, sejatinya BYD selalu melihat potensi besar pasar otomotif Indonesia, apalagi saat ini Pemerintah RI merilis kebijakan yang mendukung perkembangan kendaraan listrik. Situasi ini memberikan keuntungan tersendiri buat produsen.

"Hal yang bisa saya ungkapkan di sini adalah soal waktu, lokasi dan nilai investasi sedang kami siapkan semuanya. Mohon tunggu sebentar lagi dan kami akan segera umumkan kabar baik buat Indonesia," jelas Liu lagi.

Eagle Zhao, Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, menambahkan, pihaknya saat ini menunggu perkembangan terkait kebijakan yang baru saja dirilis Pemerintah RI, tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

"Pemerintah Indonesia sangat fokus pada perkembangan kendaraan listrik. Ini kabar baik buat kami, sebagai produsen. Berkaca pada kondisi di Thailand, saat BYD masuk dan memulai bisnis, secara cepat kami merespon kepada kebutuhan di sana. Begitu juga dengan Indonesia ke depannya," jelas Eagle/

Kebijakan yang baru saja dirilis adalah Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 79 Tahun 2023 yang merevisi aturan sebelumnya, Perpres Nomor 55 Tahun 2019, tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Melalui perubahan tersebut, perusahaan otomotif yang sudah memenuhi syarat dapat mengimpor mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) secara utuh atau completely built-up (CBU) tanpa biaya bea masuk dan dibebaskan PPnBM serta pajak daerah.

Akan tetapi, bukan berarti perusahaan terkait bebas mengimpor mobil. Sebab, pada salah satu beleidnya, pabrikan harus membangun fasilitas manufaktur dan/atau meningkatkan produksi mobil listrik selama periode impor atau akhir 2025.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/21/083100715/soal-investasi-di-indonesia-ini-jawaban-terbaru-byd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke