JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, pengendara motor dianjurkan untuk selalu berhati-hati dan lebih merawat kendaraan, karena ada beberapa kendala akibat cuaca yang berpotensi menimbulkan kerusakan, contohnya yakni banjir.
Contoh kerusakan yang bisa terjadi berupa karat dan korosi pada logam, motor mogok karena air masuk ke ruang bakar, dan sejenisnya.
Namun, ada satu kendala baru yang disebut-sebut bisa terjadi jika motor melibas banjir, yakni aki terbakar dan meledak akibat korsleting. Apakah anggapan ini merupakan fakta, atau hanya sekedar mitos belaka?
Fajar Ahmadi, Technical Support Manager Motobatt Indonesia menjelaskan, asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar dan harus diluruskan.
Aki motor sendiri memang bisa dikategorikan sebagai peranti elektronik, dan sudah dibekali dengan bermacam komponen pengaman seperti resistor dan insulator.
Adanya komponen pengaman tersebut membuat daya tahan aki terbilang kuat, tidak mudah rusak atau korsleting walaupun terkena banjir.
“Aki motor itu sistem listriknya pakai arus kecil atau DC. Kalau DC itu voltasenya terbilang rendah, jadi enggak akan korsleting walau kena air,” ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (12/12/2023).
Fajar menjelaskan, mayoritas aki lansiran terbaru bahkan sanggup bekerja walaupun terendam air, karena sistem kelistrikannya menggunakan arus DC dengan tegangan kecil.
“Kalau aki motor kan tegangannya berkisar 12 volt sampai 13 volt ya, ini enggak akan korsleting. Baru ada resiko korsleting itu kalau tegangannya sudah 400 volt ke atas,” kata dia.
Namun perlu diingan, hanya karena aki motor punya daya tahan cukup kuat, bukan berarti pengendara boleh sesuka hatiu melibas banjir.
Fajar mengatakan, selalu menghindari banjir dan menjaga motor supaya tetap kering adalah langkah paling bijak yang bisa dilakukan, supaya kondisi komponen tetap terjaga dan tidak akan mengalami kerusakan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/14/121200015/mitos-atau-fakta-motor-melibas-banjir-bisa-bikin-aki-korslet-