Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Parkir Bandara Tidak Pakai Sistem Tarif Maksimal?

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, viral di media sosial ratusan motor yang mangkrak di parkiran bandara Ngurah Rai, Bali. Kejadian serupa sempat juga terjadi pada bandara lainnya.

Pada tempat parkir di bandara, pada umumnya tidak diterapkan tarif parkir maksimal. Sehingga, tarifnya akan terus berjalan seiring dengan lama kendaraan tersebut diparkir.

Berbeda dengan tempat parkir di pusat perbelanjaan atau mal atau kawasan lainnya, di mana diterapkan tarif parkir maksimal. Beberapa gedung juga ada yang menerapkan tarif parkir flat atau tarif yang sama, berapa pun lamanya mobil diparkir.

"Pertama, bandara memang memiliki otoritas sendiri. Kedua, tarif parkir sebetulnya memang progresif. Ketiga, tarif maksimum adalah kebijakan parsial dari pemilik lahan," ujar Rio, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Rio menambahkan, kasus sepeda motor mangkrak di parkiran bandara karena pelaku tidak melaporkan kendaraannya diinapkan.

"Tapi, yang jadi masalah, pelaku yang meninggalkan kendaraannya pasti akan memakan lahan parkir. Secara otomatis, berimbas kepada pendapatan parkir. Pemilik lahan juga tidak bisa secara semena-mena melakukan sesuatu terhadap kendaraan tersebut," kata Rio.

Rio mengatakan, pemilik lahan juga tidak bisa secara semena-mena melakukan sesuatu terhadap kendaraan tersebut. Sehingga, terjadilah kendaraan mangkrak di tempat parkir hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/06/164100215/mengapa-parkir-bandara-tidak-pakai-sistem-tarif-maksimal-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke