Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta Rem Tangan Bus, Pengoperasiannya Cukup Rumit

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu bus pariwisata terperosok masuk ke jurang di kawasan Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kejadian nahas itu terjadi pada Minggu (7/5/2023) pukul 08.00 WIB.

Banyak spekulasi yang beredar terkait penyebab kecelakaan tersebut, salah satunya adalah disebabkan karena adanya anak kecil yang menarik tuas parking brake (rem tangan) dan menyebabkan bus meluncur ke bawah.

Terlepas benar atau tidaknya informasi tersebut, ada satu fakta benar yang harus diketahui, yakni perihal cara kerja dan pengoperasian rem tangan bus yang jauh berbeda dengan kendaraan-kendaraan lain.

Prasetyo Adhi Wibowo, Pemilik Bengkel Bus dan Truk ASNpro menjelaskan, rem tangan bus memiliki sistem kerja yang jauh lebih kompleks dan umumnya hanya dikuasai oleh para sopir terlatih.

“Pengoperasian tuas rem tangan bus itu tidak semudah yang dibayangkan orang awam. Satu, mengaktifkannya lebih rumit, dua, bobotnya cukup berat,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Dia menambahkan, ada beberapa mekanisme khusus yang perlu dilakukan untuk menyalakan atau mematikan rem tangan bus.

Secara konstruksi, rem tangan bus cukup serupa dengan mobil, di mana ada komponen tuas, dan tombol pengunci. Hanya saja, ada beberapa faktor lain yang membedakan cara kerja keduanya.

“Fungsi utama rem tangan bus itu untuk berhenti total, seperti melempar jangkar. Supaya bisa diaktifkan, tekanan udara pada rem harus dalam keadaan penuh. Begitu pula saat mau dinonaktifkan, ada faktor jumlah udara yang harus disesuaikan dahulu,” ucap dia.

Sebagai informasi, kendaraan niaga besar seperti bus biasanya menggunakan compressed air brake (CAB) alias rem udara. Sesuai namanya, sistem ini mengandalkan udara sepenuhnya dan memiliki daya henti yang sangat kuat.

Adhi menjelaskan, rem tangan pada bus didesain untuk menahan payload capacity maksimum kendaraan hingga kemiringan 45 derajat.

“Secara kekuatan, rem tangan bus kuat sekali, makanya cara mengaktifkannya cukup rumit. Supaya orang paham, harus melihat langsung. Posisi tuas tidak hanya ditekan dan ditarik, tapi juga harus sedikit diangkat dan dipastikan tekanan udara sesuai, baru dia bisa beroperasi,” ucapnya.

 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/10/161200815/fakta-rem-tangan-bus-pengoperasiannya-cukup-rumit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke