JAKARTA, KOMPAS.com - Low Cost Green Car (LCGC) merupakan segmen untuk mobil dengan harga yang relatif murah dan memiliki kapasitas mesin kecil, yakni sekitar 980 cc hingga 1.200 cc.
Umumnya, standar oktan BBM yang dianjurkan untuk mobil LCGC adalah 92. Bahan bakar jenis ini bisa dijumpai di Pertamax, Shell Super, BP 92, dan Revvo 92.
Ada asumsi yang berkembang di kalangan pengendara mobil jika mobil LCGC sebaiknya tidak menggunakan BBM dengan oktan yang lebih tinggi, alasannya adalah akan terjadi detonasi alias pembakaran bbm yang tidak sempurna. Apakah benar demikian?
Heri Purnomo, Head of Staff technical Office Nasmoco Group menjelaskan, mobil LCGC aman-aman saja menggunakan bbm oktan tinggi seperti Pertamax Turbo. Hal itu juga tidak akan memunculkan kendala.
“Mobil LCGC kalau dikasih pertamax turbo justru bagus, karena pembakarannya lebih sempurna. Mungkin hal ini masih belum banyak diketahui pengguna,” kata Heri kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).
Efek dari pembakaran bbm yang sempurna akan meningkatkan performa mobil. Selain itu, efisiensi mesin akan jauh lebih terjaga sehingga konsumsi BBM jadi lebih irit.
Heri memberikan contoh dengan mobil Toyota Calya tipe G miliknya yang memiliki cc 1.192. Dirinya rutin menggunakan bbm Pertamax Turbo dengan oktan 98 sebagai bbm utama.
“Performanya dapat, konsumsi lebih irit, dan mesin jadi bersih. Pernah saya takar dengan penggunaan harian yang cukup sering, konsumsinya jauh lebih irit ketimbang Pertamax,” kata Heri.
Menurut Heri, satu kendala dari penggunaan bbm oktan tinggi bagi mayoritas pengendara adalah faktor ekonomis, di mana bbm oktan tinggi biasanya memiliki selisih harga yang jauh lebih mahal.
“Tidak meninggikan oktan enggak apa-apa, menggunakan oktan 92 juga bagus. Yang penting adalah konsisten dan tidak berubah-ubah apalagi mencampur bahan bakar,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/18/124200115/mitos-atau-fakta-mobil-lcgc-tidak-cocok-pakai-bbm-oktan-tinggi-