Pilihan Pelek Motor Aftermarket Harga Terjangkau

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memodifikasi sepeda motor, penggunaan pelek aftermarket menjadi salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan. 

Ada beragam tipe dan jenis pelek aftermarket yang bisa dipilih. Rentang harganya juga cukup variatif, berkisar antara Rp 500.000 sampai Rp 3 jutaan, tergantung tipe pelek dan jenis motor. Umumnya, pelek racing berpalang banyak adalah yang paling digemari.

“Harga pelek aftermarket beragam mulai ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Ada juga yang harganya sampai puluhan juta” kata Hermanto, teknisi bengkel spesialis aftermarket RCB kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

“Faktor penentu harga itu tipe pelek, bahan pelek, dan tipe motor. Standarnya, pelek aftermarket di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 juta sepasang itu sudah bagus, bahannya dari campuran karbon dan alumunium. Pelek aftermarket yang harganya puluhan juta biasaya terbuat dari serat karbon murni,” kata Hermanto.

Untuk sepasang pelek aftermarket di rentang harga Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, RCB memiliki 2 lini unggulan yakni SP-522 dan SP-811. SP-522 adalah varian yang memiliki 5 palang, sedangkan varian SP-811 memiliki 8 palang.

“Ada banyak variasi tergantung jenis motornya. Harganya juga berbeda-beda, mulai dari Rp 2,1 juta untuk varian Honda Beat, kata Hermanto.

Selain RCB, salah satu merek pelek aftermarket yang cukup digemari pengendara adalah VRossi. Secara variasi, pelek ini memiliki lini yang cukup beragam.

“Variasinya banyak, untuk satu jenis motor bisa 2 sampai 3 jenis velg yang bisa dipilih. Harganya juga bervariasi tergantung bahan,” kata Rezki, teknisi bengkel spesialis aftermarket VRossi.

Harga dari pelek VRossi juga cukup serupa dengan RCB, yakni di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 3 jutaan.

Bagi konsumen yang berminat memasang pelek, Rezki menjelaskan bengkel akan bantu memilih dan menyesuaikan pelek dengan jenis motor yang digunakan konsumen.

“Nanti akan kami bantu, jadi enggak sembrono dan asal pasang. Kalau tidak sesuai (antara pelek dan motor), akan kami jelaskan pada konsumen dan coba arahkan ke produk lain yang lebih sesuai,” kata Rezki.