Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Mercedes-Benz Indonesia Stop Jual Mobil Hybrid

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan elektrifikasi tidak hanya mobil listrik, tapi mobil hybrid pun juga termasuk. Meski demikian, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) memilih untuk tidak memasarkan mobil hybrid.

Berbeda dengan mobil listrik, mobil hybrid masih menggunakan mesin pembakaran internal. Terdapat beberapa tipe hybrid, seperti hybrid seri dan hybrid paralel, serta ada juga yang bisa multi-mode hybrid.

Untuk mendukung program pemerintah terkait kendaraan elektrifikasi, MBDI memilih untuk langsung memasarkan mobil listrik. Dua model yang sudah dipasarkan adalah EQE dan EQS, yang meluncur 2022 lalu.

"Sebenarnya, di luar (negeri) ada (model) hybrid. Tapi, kita memilih dari ICE langsung saja ke Electric Vehicle (EV)," ujar Kariyanto, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kariyanto mengatakan, pada saat MBDI mencoba memperkenalkan mobil hybrid, dari segi harga dan lainnya ternyata belum cukup ekonomis. Sehingga, tidak begitu sukses untuk masuk ke pasar otomotif nasional.

"Sehingga, kami putuskan dari ICE kita langsung pindah ke listrik saja. Sejauh ini, rencananya kita langsung ke EQ atau EV," kata Kariyanto.

Mobil listrik Mercedes-Benz EQE dan EQS sudah resmi meluncur sejak tahun lalu. Harganya sendiri mulai kisaran Rp 2,2 miliar hingga kisaran Rp 3,4 miliar, dengan status off the road.

MBDI pernah menjual E 300 e EQ Power pada 2019 lalu. Sedan ini mengandalkan mesin empat silinder 2.0 liter turbo bertenaga 211 Tk dan torsi 350 Nm, dipadukan motor listrik bertenaga 122 Tk dan torsi 440 Nm.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/03/110200915/alasan-mercedes-benz-indonesia-stop-jual-mobil-hybrid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke