JAKARTA, KOMPAS.com – Sopir truk memiliki peran penting dalam mengoperasikan kendaraan besar. Tanpa kemahiran berkendara, truk tidak akan sampai ke tujuan dengan selamat.
Santiko Wardoyo, COO-Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan jika ironisnya banyak sopir truk di tanah air yang kurang mumpuni.
Banyak sopir truk yang minim pengalaman karena kebanyakan otodidak belajar dari seniornya. Sementara itu, seniornya itu punya wawasan dan skill lama.
“Padahal, setiap tahun atau dalam kurun waktu tertentu ada teknologi baru dari truk. Nah mana sopir truk lama tahu cara mengoperasikannya. Mereka cuma tahu injak pedal rem, gas, kopling masukan gigi dan selesai,” kata Santiko kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).
Contohnya seperti Hino Euro 4 yang diluncurkan pada 2022, kebanyakan sopir truk senior masih belum bisa mengoperasikan dengan benar. Padahal, untuk truk dengan standar emisi Euro 4 ini harus tepat dioperasikan agar keunggulannya agar bisa optimal.
“Misalnya RPM yang baik harus berapa agar optimal, tidak hanya sekedar dibejek saja. Inilah yang harus kita edukasi ke para pengemudi supaya mereka tahu persis ada produk baru yang harganya mahal, pasti ada value atau nilai yang diberikan disana,” kata Santiko.
Tapi, menurut Santiko, jika pengemudi truk tidak tidak paham cara mengemudikannya, Euro 4 akan jadi under value.
“Sopir yang tidak paham akan berkata jika ini mahal, tapi mahal itu pasti karena ada berbagai macam teknologi yang disematkan. Nah mereka harus bisa memanfaatkan ini,” kata Santiko.
Maka dari itu, Hino sejak awal 2022 membuka tempat pelatihan dengan nama Hino Total Support Customer Center (HTSCC) di daerah Purwakarta.
HTSCC memiliki berbagai fasilitas basic driving course mulai dari blind spot test area, inspection bay, stop & go, parking parallel, S shape curves, hairpin turn, parking reverse, circle road, portal, crank road, dan Safety brake.
Pentingnya pelatihan sopir truk untuk menunjang atau memperbaharui kemampuan berkendara bus dengan teknologi terbaru. Hal ini juga berkaitan dengan keselamatan berkendara.
“Contoh paling simpel, misalnya ada kejadian tabrakan truk, begitu kita (Hino) datang kesana untuk di cek, kondisi rem dan sebagainya jalan semua. Berarti ini karena kelalaian sopir. Itu karena mereka tidak mengerti cara mengoperasikannya,” kata Santiko.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/01/162200615/sopir-truk-di-indonesia-banyak-yang-kurang-mahir-berkendara