JAKARTA, KOMPAS.com - Kerap dianggap sebagai mobil hobi untuk melibas jalanan non-aspal, Suzuki Katana masih memiliki banyak peminat hingga sekarang. Apalagi mobil ini kerap dijadikan objek modifikasi.
Tak sedikit pemilik kendaraan yang rela merogoh koceknya dalam-dalam demi mendapatkan karakter yang diinginkan, seperti Japanese Domestic Market (JDM) misalnya.
Namun, berbeda dengan Ade, pria pemilik Suzuki Katana lansiran 1993. Ia justru memodifikasi kendaraannya dengan tampilan sederhana dan lebih mengutamakan fungsionalitas.
“Pada dasarnya saya lihat di Indonesia lebih ke JDM atau offroad. Kalau saya lebih ke original fungsional, jadi tetap mempertahankan jenongnya Katana tapi secara modifikasi lebih ke arah fungsional,” ucap Ade saat ditemui Kompas.com, belum lama ini di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Pria yang juga pemilik dari Garasi 99 ini melanjutkan, tidak terlalu banyak ubahan yang diterapkan pada Katana berkelir merah miliknya. Hanya ada beberapa detail spesifikasi saja yang diubah, terutama pada sektor mesin.
“Kalau misalnya secara keseluruhan memang tidak banyak perubahan, tetap kelihatan Katana looks. Hanya detail spesifikasinya yang saya ubah, misal engine hood saya screening sendiri, di workshop menggunakan carbon kevlar,” kata Ade.
Pada jantung pacu, ade mengganti mesin menggunakan M13A 1.300 cc dengan transmisi otomatis dan knob JB32 yang didatangkan langsung dari Jepang.
Sementara ubahan eksterior mencakup, engine hood carbon kevlar, gril SGP Samurai, Spotlight IODE JA11 Stanley, Foot Pack and Squarebar Thule with Awning
Mirror JA22, Assist Mirror JA12, yang dilengkapi dengan pelek JA22 dengan profil ban 215/80/R16.
“Seperti yang sudah saya bilang tadi, untuk modifikasinya lebih ke arah fungsional. Misal foglamp, awning, pintu belakang, defogger-nya dan wiper belakang, soalnya saya sering jalan kalau tidak ada wiper belakangnya lebih ribet sih,” ucap Ade.
Uniknya, Ade juga mengubah footstep menjadi elektrik, yang bisa membuka dan menutup sendiri untuk mempermudah pengemudi dan penumpang untuk masuk ke dalam mobil/
Sementara itu di bagian interior, Ade menambahkan beberapa ubahan mulai dari penggunaan power window Suzuki Baleno, setir JA11 660 Turbo, Cabin Rack XCtos, head unit Pioneer DEH8450MP, Speaker 3 way Kenwood KSC-Z77, Subwoofer Venom, Door Lock Knob JB32 SGP hingga Retrim Jok Fabric with armRest.
Adapun untuk proses modifikasi dilakukan selama 1,5 tahun dengan biaya yang cukup merogoh kantong.
“Proses modifikasinya 1,5 tahun. Kalau budget saya tidak pernah hitung sampai detail, tapi paling banyak di sektor mesin, kisaran Rp 100 juta,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/16/122200415/modifikasi-katana-lawas-ganteng-tapi-tetap-fungsional