Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Siram Rem Mobil yang Panas di Turunan Curam, Ini Akibatnya

JAKARTA,KOMPAS.com - Pengereman mobil berguna untuk menghentikan laju kendaraan terutama saat di jalan turunan yang panjang. Rem kerap bermasalah dan menyebabkan kecelakaan fatal. 

Tekanan rem yang kuat dan dipaksakan menyebabkan pengereman mengalami overheat. Bukan malah berhenti, kontrol pengendalian kendaraan gagal dan obyek apapun yang dilalui kemungkinan akan tertabrak. 

Bukan hanya di jalan menurun, penggunaan di jalan datar dengan durasi lama juga dapat menyebabkan sistem pengereman menjadi panas.

Di sejumlah daerah Indonesia, banyak yang beranggapan rem dapat disiram air untuk mendinginkan suhu panas tersebut.

Tujuannya adalah untuk secepatnya mendinginkan rem dan mobil kembali segera melanjutkan perjalanan. Namun, tindakan tersebut justru berpotensi memicu kerusakan yang makin parah. 

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, komponen rem yang berbahan logam bisa memuai.

Piringan cakram alias disc brake saat dilakukan pendinginan yang salah kemungkinan besar akan menjadi bergelombang. 

"Proses pendinginan secara alami saja. Jika pendinginan tidak merata dapat mengakibatkan disc brake menjadi bergelombang," kata Didi. 

Daya cengkram pengereman berkurang, sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan maupun kerusakan yang terjadi. Kerusakan tersebut langsung terjadi, pengereman akan terasa bergetar terutama bila di kecepatan tinggi. 

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, teknik aman pengereman di jalan ekstrem pegunungan dilakukan secara terjeda. Rem digunakan secukupnya, tapi hambatan pengereman dilakukan melalui engine brake. 

"Matik atau manual sama tekniknya. Rem bertahap, diberikan jeda 6 detik. Teknik perpindahan gigi yang penting, perhitungannya jangan cuma asal kecepatan berkurang. Tapi, tiap gigi transmisi itu hentakan mesin untuk menghentikan laju mobil yang dibutuhkan," ucap Sony. 

Tapi, pengereman yang dilakukan, selain kesigapan respon, konsentrasi dan ketenangan sangat penting. Menurut Sony, jika ada kerusakan atau kejadian apapun tak perlu panik. Kepanikan malah menyebabkan reaksi alamiah merespon bahaya bisa membahayakan. 

"Feeling, dan reaksi sigap memahami bahaya yang datang. Itu penting, rem blong juga enggak perlu panik. Biarkan rem dingin sendiri, sekitar 30 menit. Walaupun ada gejala apapun, tetap konsentrasi, tenang dan yakin ada jalan keluarnya," kata dia. 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/15/094047315/jangan-siram-rem-mobil-yang-panas-di-turunan-curam-ini-akibatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke