JAKARTA, KOMPAS.com - Selain kemampuan yang baik dalam membawa sepeda motor, saat touring melewati jalan pegunungan dan medan perbukitan juga butuh pemahaman mengenai rute yang akan dilewati.
Jusri Pulubuhu, Training Director sekaligus founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan, pengendara wajib hukumnya mengetahui karakteristik medan yang akan dilintasi.
Hal tersebut lantaran rute jalan pegunungan, tikungan, dan tanjakan yang terhalang bukit memberikan risiko pada visibilitas pengendara.
"Tikungan dan tanjakan kadang benar-benar sulit untuk melihat kondisi kendaraan lawan arah. Apalagi kondisi hujan dan turun kabut," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Komunikasi kendaraan seperti lampu dan klakson, menurut Jusri, akan sangat membantu mengetahui apakah ada kendaraan dari arah lainnya.
"Pakai komunikasi klaskon atau lampu isyarat untuk memberi tanda pada kendaraaan lain," ucapnya.
Menurut Jusri, khusus motor matik, faktor pengereman perlu diperhatikan. Pasalnya masalah rem yang cepat panas kadang menjadi risiko yang harus dihadapi.
Untuk itu, pengedara perlu mengatur strategi agar rem tidak cepat panas. Caranya bisa dengan mengatur ritme kecepatan.
"Jalan yang naik turun, belokan tajam, rem harus benar-benar diperhatikan. Sebelum, tikungan kecepatan motor harus pelan dan tidak menekan rem berlebih," kata dia lagi.
Lebih lanjut Jusri menyarankan, sebelum melewati turunan gas tidak boleh ditutup sampai habis. Perlahan, gas tetap sambil dibuka untuk melakukan engine brake.
"Freewheel matik, kopling ganda tidak aktif dan motor tetap meluncur. Baiknya, diimbangi engine brake, kecepatan kendaraan lebih rendah bisa mengurangi kemungkinan brake fadding," ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/02/133100215/bawa-motor-matik-lewati-pegunungan-wajib-pintar-atur-pengereman