Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Kecelakaan Truk, KNKT Akan Kaji Keberadaan Lampu Merah di Cibubur

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya lampu merah di persimpangan jalan yang menurun menjadi perhatian banyak orang, pasalnya tidak semua kendaraan bisa menghentikan kendaraan dengan mudah ketika melintasi jalanan yang menurun.

Seperti lampu merah di Cibubur yang saat ini sedang menuai banyak protes warga karena dianggap rawan terjadi kecelakaan di lokasi tersebut.

Tidak hanya di Cibubur, kecelakaan lalu lintas serupa juga pernah terjadi di Balikpapan, sebuah truk besar menabrak sejumlah pengendara yang sedang berhenti di lampu merah.

Hal tersebut menyisakan pertanyaan besar, apakah perlu memasang lampu merah di persimpangan jalan yang menurun?

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad WIldan mengatakan rata-rata lampu lalu lintas yang dipasang di persimpangan jalan menurun perlu ditiadakan.

“Rata-rata jalan menurun panjang itu tidak boleh digunakan lampu rambu lalu lintas, seperti di simpang Salib Putih Salatiga dan sebagainya, itu saya larang karena ada risiko kendaraan kesusahan mengerem di turunan panjang, jadi risiko blongnya besar,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Dia mengatakan, pernah berhasil merekayasa lalu lintas di simpang Salib Putih Salatiga. Perlu diketahui, di sana terdapat jalanan menurun panjang dari arah Kopeng lalu bertemu dengan persimpangan yang ada lampu merahnya.

Di sana juga pernah terjadi kecelakaan yang mirip dengan di Cibubur, kendaraan besar tidak mampu berhenti di lampu merah.

“Akhirnya saya desain lagi dia (perempatan Salib Putih) dengan tidak menggunakan lampu lalu lintas, tapi di kaki-kakinya dibuat semacam bundaran semanggi, jadi tetap bisa langsung jalan, nggak akan ada yang bersebrangan tapi memutar dulu,” ucap Wildan.

Dia mengatakan, cara itu dinamakan menyederhanakan konflik lalu lintas, dari tadinya yang menghilangkan konflik dengan lampu merah. Berhubung kondisi jalan yang menurun itu lah, diperlukan langkah khusus walau terkesan lebih sederhana.

“Sedangkan yang di Bekasi ini, Saya sudah meminta ke Dishub kota Bekasi nanti biar didampingi orang KNKT melakukan survei simpang. Saya ingin mengetahui fasenya, waktu siklusnya, signal timenya, terus keterlihatan lampu itu dari jarak jauh itu seperti apa,” ucap Wildan.

Dia mengatakan perlu memiliki data objektif terlebih dulu sebelum memutuskan lampu merah di Cibubur itu berbahaya atau tidak, apakah lampu merah ini perlu dihilangkan, dan apa solusinya bila nanti dihilangkan dalam menangani konflik lalu lintas di simpang tersebut.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/19/142100715/kecelakaan-truk-knkt-akan-kaji-keberadaan-lampu-merah-di-cibubur

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke