Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Hybrid dan Mild Hybrid

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era elektrifikasi di Indonesia, banyak pabrikan mulai melakukan terobosan pada jajaran produknya.

Salah satu yang paling baru Suzuki Ertiga Smart Hybrid, yang hadir sebagai mobil hibrida pertama di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) dan jadi yang termurah untuk jajaran produk elektrifikasi saat ini.

Teknologi hybrid pada mobil bukan hal baru, tapi yang perlu diketahui, jenisnya ada empat macam, salah satunya mild hybrid yang diusung pada Ertiga.

Meski sama-sama menyandang sebutan hybrid, tapi keduanya adalah hal yang berbeda. Mulai dari cara kerja, sistem, komponen yang digunakan, bahkan sampai menyasar pada sisi harga.

Bisa dibilang teknologi hybrid merupakan peralihan dari mesin konvensional ke mobil listrik, di mana masyarakat mulai menyadari kecanggihan mobil listrik, tapi masih menyimpan rasa ragu untuk membelinya.

Rasa ragu tersebut tentu dipengaruhi banyak hal, bisa saja karena merupakan teknologi baru sehingga takut terjadi kendala dan sejenisnya atau memang harga yang ditawarkan masih cukup tinggi.

Lantas apa itu hybrid dan mild hybrid?

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, hybrid artinya memiliki dua sumber tenaga, konvensional dan listrik, sedangkan mild hybrid merupakan versi ringannya.

"Kalau tadi (mesin hybrid) itu sumber tenaganya dua, bisa memilih antara mesin biasa atau mesin listrik, sedangkan mild hybrid ini penggerak utamanya hanya mesin bensin atau diesel saja, hanya saja ada satu mekanisme yang membantu di dalam sistem, sehingga ada efisiensi konsumsi bahan bakar dengan adanya perangkat itu," ucap Bambang kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Bambang menjelaskan, untuk mild hybrid sebenarnya tidak bisa dikatakan memiliki dua sumber tenaga, tetapi mekanis tersebut hanya membantu dalam memperpanjang konsumsi bahan bakar.

Demikian juga disampaikan Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi.

Menurut Didi, untuk mesin hybrid bisa menggunakan dua sumber tenaga dari mesin dan listrik, atau salah satunya saja baik itu mesin atau listrik, sementara mild hybrid gunanya hanya untuk membantu saja.

"Itu (mild hybrid) kan kapasitas baterainya sangat kecil hanya 6Ah, kalau yang hybrid di Toyota itu bisa sampai 108Ah sehingga bisa mengandalkan tenaga listrik saja tanpa mesin. Sedangkan mild hybrid tidak bisa menggunakan tenaga listriknya saja, jadi fungsi baterai tersebut memang sudah berbeda," ucap Didi kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk mild hybrid ada motor yang tugasnya membantu dalam meningkatkan tenaga mesin, tapi tidak menggerakan kendaraan secara individu sebagaimana yang ditemukan di mesin hybrid pada umumnya.

Sementara itu,  Head of 4W Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yulius Purwanto menjelaskan, kendaraan hybrid menggunakan mesin bakar dan motor listrik sebagai sumber penggerak kendaraan, begitu juga mild hybrid.

Sistem kerja hybrid sendiri menggunakan mesin bakar dan motor listrik sebagai sumber penggerak kendaraan, sedangkan mild hybrid kurang lebih sama yang ada di All New Ertiga Hybrid.

"Bisa mematikan mesin secara otomatis ketika kendaraan berhenti dan membantu putaran mesin di momen tertentu, sehingga mesin bekerja lebih ringan. Keduanya berkontribusi terhadap efisiensi konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang," ucap Yulius kepada Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Jika disandingkan hybrid dan mild hybrid, sebenarnya sama-sama memiliki dua sumber tenaga dalam satu kendaraan, hanya saja beda konsep kerjanya.

Hybrid bisa mengandalkan motor listrik untuk menggerakan kendaraan, sementara mild hybrid tidak bisa, tapi sekadar membantu putaran mesin.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/01/103100215/serupa-tapi-tak-sama-ini-bedanya-hybrid-dan-mild-hybrid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke