JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu mobil merupakan salah satu komponen mobil yang memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan berkendara. Sebagai penerang jalan, intensitas cahaya lampu depan bervariasi tergantung jenis lampunya.
Ada tiga jenis lampu yang paling banyak digunakan produsen mobil saat ini, yaitu lampu halogen, light emitting diode (LED), dan high intensity discharge (HID)
Lampu jenis LED dan HID warnanya putih dan cenderung lebih terang ketimbang lampu halogen yang umumnya berwarna kuning. Namun, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
1. Lampu halogen
Lampu jenis ini merupakan lampu yang sudah lebih lama ada dan digunakan sebelum LED dan HID populer. Berbeda dengan lampu LED dan HID, lampu halogen memancarkan warna yang agak kekuningan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana menjelaskan, jangkauan lampu halogen saat malam jauh dan sinarnya memantulkan warna marka jalan.
Namun, lampu halogen cenderung lebih boros aki. "Lampu halogen memiliki watt yang lebih besar, sehingga boros aki. Kemudian, halogen fisiknya lebih besar, tidak ramping dan kompak," ujar Sony.
Kekurangan lain lampu halogen adalah proses pemanasannya. Lampu halogen akan terasa panas setelah digunakan. Panasnya seringkali merambat hingga ke rumah lampu.
2. Lampu LED
Lampu jenis ini merupakan tipe lampu yang banyak digunakan pada mobil-mobil baru saat ini. Sumber utama cahaya lampu LED adalah dioda yang tidak mengeluarkan panas, berbeda dari halogen yang menyala karena proses pemanasan filamen tungsten.
Ciri khas lampu LED adalah warnanya putih. Selain terang, lampu LED jauh lebih hemat energi ketimbang lampu halogen, sehingga tidak menyebabkan panas berlebih pada rumah lampu.
Namun dari sisi keamanan berkendara, lampu LED memiliki jangkauan cahaya yang lebih pendek.
"Lampu dekat harus dapat memancarkan cahaya minimal 100 meter. Beberapa lampu halogen memiliki jarak pijar yang lebih baik dari LED," jelas Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/1/2022).
3. Lampu HID
Seperti lampu LED, lampu HID memancarkan cahaya berwarna putih yang menyilaukan. Karena sangat terang, lampu ini seringkali digunakan sebagai foglamp atau lampu kabut.
Pemasangan lampu HID pada mobil tidak bisa sembarangan. Jika tidak sesuai dengan kapasitas voltase mobil, lampu ini berpotensi korslet atau bahkan menyebabkan mobil terbakar.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, penggantian lampu HID membutuhkan ballast untuk menaikkan voltase.
"Ballast digunakan untuk meningkatkan voltase, misal dari 12 volt menjadi 23.000 volt. Kalau yang lampu awal bukan HID, pemasangan ballast bisa berpotensi korsleting," jelas Didi.
Walaupun serupa dengan lampu LED, lampu HID kurang efisien jika digunakan sebagai headlamp atau lampu utama. Karena, lampu ini bersinar terang di awal, namun cenderung meredup dan mati beberapa waktu setelah diaktifkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/14/200100715/ragam-lampu-depan-mobil-ini-kelebihan-dan-kekurangannya