JAKARTA, KOMPAS.com – Video bus ugal kembali ramai di Instagram. Kali ini video tersebut diunggah akun dashcam Indonesia yang memperlihatkan dua bus sedang mengebut sambil oleng di tengah guyuran hujan.
Terlihat jalanan basah dan bus melakukan aksi oleng di jalur lawan arah. Tentu saja aksi seperti ini sangat berbahaya, apalagi kecelakaan bus di Indonesia bisa dibilang masih sering terjadi.
Mengemudi ugal-ugalan di jalanan yang basah punya potensi aquaplaning atau hydroplaning yang besar. Namun apakah hal ini juga berlaku untuk kendaraan yang besar dan berat seperti bus?
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, untuk kendaraan dengan muatan berat, kecil kemungkinan terjadi hydroplaning. Hal ini disebabkan gaya angkat balik yang kurang untuk kendaraan dengan bobot besar.
“Hydroplaning berbanding terbalik dengan berat beban. Makin berat, makin tidak terjadi hydroplaning, jadi kemungkinannya kecil untuk kendaraan yang berat,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Zulpata menjelaskan, hydroplaning berbanding lurus dengan kecepatan serta lebar telapak ban. Makin cepat melibas genangan air maka makin besar kemungkinan hydroplaning. Begitu juga dengan ban yang lebih lebar, risiko hydroplaningnya besar.
Namun bagi pengemudi bus, risiko hydroplaning yang kecil bukan berarti bisa dengan bebas ugal-ugalan di jalan. Masih ada potensi ban mengalami sliding atau tergelincir ketika dikemudikan dengan oleng di jalanan yang basah.
“Kemungkinan sliding atau tergelincir juga besar, apalagi kalau bannya sudah tipis tinggi kembangannya. Kemudian ditambah faktor kecepatan, permukaan jalan, dan sebagainya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/03/142200015/bus-dibawa-ugal-saat-hujan-sulit-hydroplaning-tapi-rawan-sliding