Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Berkendara Toyota Prius PHEV Menembus Jakarta-Yogyakarta

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) menjadi salah satu peserta pada Kompas Otomotif Challenge (KOC) 2021. Pada KOC kali ini, redaksi mengumpulkan informasi tingkat emisi gas buang dari berbagai jenis kendaraan, salah satunya PHEV.

Rute yang redaksi lewati untuk KOC kali ini adalah dari Jakarta menuju Yogyakarta. Untuk Prius PHEV, karena harus menjemput rekan reporter lain di Solo, total jarak yang ditempuh adalah 624.9 km.

Perjalanan dimulai dari rest area KM 57 Tol Cikampek. Melewati jalan tol menuju Cirebon, Prius PHEV punya karakter yang stabil ketika dipacu dalam kecepatan tinggi, sekitar 100 kpj sampai 120 kpj mobil terasa mantap mencengkeram jalanan.

Sesuai namanya, Prius PHEV punya dua sumber tenaga yang menggerakkan roda depannya, yakni mesin konvensional dan motor listrik. Mesin 1.800 cc milik Prius PHEV menghasilkan tenaga 96,5 TK di 5.200 rpm dan torsi 142 Nm di 3.600 rpm.

Sedangkan motor listrik yang bekerja beriringan dengan mesin konvensional di Prius PHEV mengeluarkan tenaga 71 TK dan torsi 163 Nm. Gabungan dua sumber tenaga ini membuat Prius PHEV sangat mudah digeber di jalan tol.

Sayangnya ketika kami kemudikan, kondisi baterai dalam keadaan lemah atau low. Jadi selama perjalanan mesin konvensional lebih dominan bekerja dan mengisi daya baterai saat pedal rem ditekan atau deselerasi.

Masuk ke Kota Cirebon, tabungan tenaga pada baterai listrik bisa digunakan saat mobil berjalan dalam kecepatan rendah. Tentu ini sangat menyenangkan, di mana pengemudi bisa merasakan heningnya mobil listrik serta tenaga yang halus tersalurkan ke roda depan.

Walaupun begitu, mesin konvensional langsung kembali menjadi penggerak utama karena kondisi baterai yang masih saja rendah. Ketika melanjutkan perjalanan ke Semarang, Prius PHEV pun dicas lewat SPKLU yang tersedia di PLN Semarang.

Berbeda dengan mobil hybrid biasa, Prius PHEV punya colokan tambahan untuk mengisi daya baterai dari luar. Baterai pun terisi sekitar 75 persen dan punya daya tempuh sekitar 48 km.

Ketika punya baterai yang cukup banyak, Prius PHEV bisa menggunakan mode EV only, di mana mobil berjalan hanya menggunakan motor listrik. Untungnya, tidak ada bahan bakar yang terbuang dari tangki bensin ketika memakai mode tersebut.

Namun ketika daya tempuh habis, mesin konvensional kembali mengambil alih. Mendapatkan ‘nyawa’ tambahan dari motor listrik membuat Prius PHEV punya konsumsi bahan bakar yang super hemat, 20,83 km per liter (MID) dan 19,47 km per liter (full to full).

https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/20/112200515/pengalaman-berkendara-toyota-prius-phev-menembus-jakarta-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke