JAKARTA, KOMPAS.com – Sirkuit Sentul di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bakal melakukan renovasi dan revitalisasi. Rencana ini kabarnya akan dilakukan tahun depan dan mulai dibuka kembali pada pertengahan 2022.
Dengan renovasi serta revitalisasi ini, Sirkuit Sentul diharapkan bisa mendapat pengakuan dari FIA dan FIM, sebagai tempat balap roda dua dan roda empat internasional Grade 2.
“Tahun depan, di sini akan rebound dan didesain ulang menjadi salah satu sirkuit terbaik dunia, West Java International Circuit,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (12/12/2021).
Meski begitu, rencana ini banyak menimbulkan pertanyaan. Salah satunya sumber pendanaan untuk renovasi. Pasalnya Sirkuit Sentul dimiliki oleh swasta, bukan pemerintah daerah.
Tinton Soeprapto, Komisaris Sentul International Circuit, mengatakan, pembiayaan renovasi sirkuit bersumber swasta murni, bukan dari APBD maupun APBN.
“Kalau Pak Gubernur punya gagasan ini, kita harus dukung. Dan ingat, tidak ada APBN dan APBD. Ini swasta murni, business to business,” ujar Tinton, kepada Kompas.com (16/12/2021).
“Melalui strong team dan kerja keroyokan. Kita ada 50 juta orang, kalau satu orang saja Rp 1 juta, sudah berapa? Jadi ini kesadaran dan kepedulian,” kata dia.
Mengenai jumlah anggaran yang dibutuhkan, Tinton mengaku belum tahu detail. Sebab ubahan Sirkuit Sentul, meskipun tidak besar-besaran, harus dapat pengakuan dari asosiasi balap internasional
“Anggarannya saya enggak tahu, karena itu kan internalnya Gubernur Jawa Barat. Tapi pada minggu depan, sebelum tanggal 27, kami diundang untuk me-redesign, yang mana redesign itu harus dapat pengakuan dari FIA dan FIM,” ucap Tinton.
“Perkara dilelang atau tidak, enggak ada masalah, itu internal dari Provinsi Jawa Barat. Tetapi kembali lagi, jangan sampai desain baru Sirkuit Sentul seperti membuang garam di laut, atau tidak bisa menyelenggarakan event internasional,” ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/12/16/140100115/sirkuit-sentul-klaim-anggaran-renovasi-bukan-dari-apbd-atau-apbn