JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta mulai memasuki musim hujan. Bahkan jika hujan turun dengan deras, banjir bisa terjadi dan merendam rumah.
Ketika rumah terendam, biasanya motor juga menjadi korbannya. Saat banjir surut, jangan langsung menyalakan motor yang baru saja terendam, bisa saja air sudah masuk ke ruang mesin.
Air yang masuk ke ruang bakar, jika mesin dinyalakan, akan tercampur dengan oli. Efeknya, pelumasan komponen yang ada di dalam ruang mesin jadi tidak maksimal dan lama-lama akan aus.
Asep Suherman, Kepala Bengkel AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan bahwa usai terendam, motor harus segera diperiksa kondisi mesinnya. Jangan sampai oli tercampur dengan air.
"Jika kurang paham dalam melakukan pengecekan tersebut, dan untuk mengecek hal itu maka sebaiknya konsumen melakukan pengecekan di bengkel resmi," kata Herman kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Air yang sudah tercampur dengan oli, bisa terlihat dari warnanya yang berubah jadi putih seperti susu. Padahal jika mesin tidak dinyalakan, bisa saja air belum tercampur dan proses pembilasan oli bisa dilakukan dengan mudah.
Membilas oli mesin bisa dilakukan dengan tahap-tahap seperti mengeluarkan oli yang lama dari mesin. Lalu tuangkan oli baru sesuai jenis yang akan digunakan. Nyalakan mesin sebentar dan buang oli pembilas.
Jika oli pembilas sudah dikeluarkan, barulah tuang oli baru pada mesin hingga sesuai dengan ketentuan oli yang dibutuhkan. Ingat juga kapasitas oli pada mesin tersebut, jangan sampai kurang atau lebih.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/09/071200715/motor-terendam-banjir-segera-bilas-oli-mesin