JAKARTA, KOMPAS.com - Mazda CX-5 sebelumnya menjadi SUV terlaris di Tanah Air yang dipasarkan oleh PT Eurokars Motors Indonesia (EMI).
Namun, kini posisinya berhasil digeser oleh SUV kompak CX-3 yang mampu menjadi tulang punggung penjualan Mazda di Indonesia.
Managing Director PT EMI Ricky Thio mengatakan, peningkatan penjualan Mazda CX-3 tak terlepas dari kehadiran mesin baru 1.5L.
“Market mobil itu seperti piramid. Artinya model yang entry level tentunya punya market yang lebih besar. Dan lagi CX-3 1.5L itu kan harganya jauh lebih terjangkau dari CX-5. Jadi otomatis segmentasi marketnya lebih luas,” ucap Ricky saat ditemui Kompas.com, di Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2021).
Sales Manager PT EMI Deddy Kurniawan Saputro juga mengatakan hal serupa, kehadiran mesin baru 1.5L ini membuat CX-3 menjadi salah satu mobil entry-level yang banyak dicari konsumen.
“Backbone kami sekarang di CX-3. SPK tertinggi itu saat ini ada di CX-3, kemudian kedua CX-5. Dalam kondisi sebelum pandemi penjualan Mazda CX-3 bisa mencapai 500 unit sebulan. Sedangkan, CX-5 hanya terjual 30 sampai 40 persen dari penjualan CX-3, atau sekitar 150 sampai dengan 200 unit per bulan,” ucap Deddy.
Deddy melanjutkan, faktor lain yang membuat penjualan CX-3 meningkat lantaran banyak konsumen Mazda 2 yang berpindah pilihan dari hatchback ke SUV.
“Kita melihat konsumen yang tadinya mau beli entry level hatchback kini pindah ke CX-3, apalagi dengan adanya kasus diskontinu,” kata dia.
Sebagai informasi, Mazda CX-3 dibanderol mulai Rp 353,3 juta untuk varian sport 1.5L, dan Rp 454,4 juta untuk varian pro 2.0L.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/07/144100115/cx-3-tulang-punggung-penjualan-mazda-di-indonesia