JAKARTA, KOMPAS.com – Selain fokus pada pengembangan mobil dan motor, serta kendaraan ramah lingkungan, Honda Motor juga konsisten mengembangkan teknologi canggih di seputar alat transportasi.
Dilansir dari Nikkei (30/9/2021), Honda Motor akan meluncurkan roket uji pada 2030. Peluncuran roket menjadi tanda melebarnya bisnis Honda ke sektor komersial yang belakangan terlihat menarik.
Sebelumnya Honda Motor juga pernah meluncurkan pesawat yang diberi nama HondaJet dengan klaim kemampuan terbang tertinggi, kabin tersenyap, dan efisiensi bahan bakar terbaik di kelasnya.
Kini ketika industri otomotif beralih ke kendaraan listrik, dan teknologi mesin pembakaran internal semakin efisien, Honda justru membuat roket.
Selain menerapkan teknologi pembakaran yang dikembangkan untuk mesin bensin, perusahaan juga akan menerapkan teknologi mengemudi otonom untuk kontrol dan panduan penerbangan.
Honda, yang membentuk tim khusus untuk mengawasi bisnis peluncuran satelit pada 2019, akan mengembangkan mesin prototipe sebelum memasuki pasar komersial.
Satelit kecil diharapkan dapat menemukan aplikasi baru, termasuk mengukur konsentrasi gas rumah kaca dan mengumpulkan data lokasi untuk mobil self-driving.
"Teknologi terkait pembakaran roket dan material ada di tangan pembuat mobil. Kami hanya akan mengubah bidang di mana teknologi itu diterapkan," kata CEO Honda Toshihiro Mibe, dikutip dari Nikkei.
Untuk diketahui, Honda memasuki bisnis ruang komersial yang ramai. Lebih dari 100 perusahaan di seluruh dunia disebut sedang mengerjakan roket kecil; beberapa telah berhasil meluncurkannya.
Pemain terbesar adalah SpaceX, yang dipimpin oleh CEO Tesla Elon Musk. SpaceX telah meluncurkan Falcon 9 berukuran sedang, yang dapat meluncurkan banyak satelit kecil sekaligus.
SpaceX mengalami kegagalan berulang dengan peluncuran dan pengembalian roket sebelum bisnisnya berjalan sesuai rencana. Honda diperkirakan bakal menghadapi kesulitan serupa sejak awal, yang bakal menambah tekanan pada keuangan.
Honda juga mengumumkan, bahwa mereka akan memperluas pengembangan alat transportasi ke mobil terbang, juga dikenal sebagai electric vertical take-off and landing (eVTOL).
Penggunaan sistem tenaga hibrida, yang menggabungkan mesin pembakaran dan motor listrik, diharapkan dapat memperluas jangkauan mobil terbang tersebut hingga 400 km.
Perusahaan ini awalnya bertujuan untuk mengkomersialkan kendaraan untuk transportasi antar kota di Amerika Utara pada 2030-an.
Dengan segala rencana ini, Honda kabarnya meningkatkan pengeluaran penelitian dan pengembangannya menjadi 5 triliun yen selama enam tahun ke depan, atau naik 10 persen dari enam tahun yang terakhir.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/30/181200715/honda-siap-luncurkan-roket-dan-mobil-terbang-pada-2030