JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari belakangan ini, hujan kerap mengguyur sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Bagi para pengendara sepeda motor, tentu perlu berhati-hati, khususnya saat mengerem di jalan basah.
Teknik pengereman saat kondisi permukaan jalan basah tentu berbeda saat kondisi kering. Jika teknik pengereman kurang baik, tentu dapat memperbesar risiko kecelakaan.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, Main Dealer Honda Jakarta-Tangerang, mengatakan, dalam melakukan pengereman harus mengombinasikan antara rem depan dan belakang secara bersamaan.
"Namun, penekanannya yang berbeda tergantung situasi jalannya. Jika jalan basah, licin, berpasir dan berbatu sebaiknya penggunaan rem depan jangan terlalu kuat atau dikurangi porsinya," kata Agus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Namun, menurut Agus, cara tersebut juga tidak bersifat mutlak. Jika kondisi aspal yang dilalui baik atau bagus, rem depan bisa ditarik lebih kuat agar pengereman bisa lebih maksimal. Tapi, perlu diimbangi juga dengan rem belakang.
"Dengan pengereman yang benar, meskipun dilakukan saat kondisi jalan hujan stabilitas motor tetap terjaga," kata Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center.
Marcell menambahkan, jika hanya rem depan yang ditekan, bisa membuat motor bersama dengan pengendara dan juga penumpangnya terjungkal. Sedangkan jika hanya menggunakan rem belakang, ban akan mengalami slip.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/15/100200415/motor-mengerem-di-jalan-basah-pakai-rem-depan-atau-belakang-