Bus Listrik Transjakarta Harus Diuji Coba Sebelum Resmi Beroperasi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) baru saja meresmikan uji coba satu unit bus listrik merek Higer. Higer menjadi merek kedua yang diuji coba oleh Transjakarta setelah BYD yang dilakukan tahun 2020.

Padahal, sudah berbagai merek bus listrik masuk di Indonesia, sebut Zhong Tong, Skywell dan bus listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dan PT Industri Kereta Api (Inka). Tetapi baru Higer dan BYD yang melakukan uji coba.

Lalu kenapa bus listrik yang akan digunakan oleh Transjakarta harus melewati uji coba dahulu?

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, uji coba dilakukan untuk memastikan produk yang digunakan oleh Transjakarta memiliki kualitas yang baik. Jangan sampai kejadian bus terbakar atau mengalami masalah terjadi ketika nanti digunakan.

“Kita sebagai manajemen Transjakarta tidak mau bus dari APM langsung jalan, angkut penumpang, terus terbakar. Nanti kan tahunya bukan merek busnya, tapi nama Transjakarta,” ucap Jhony di Jakarta, Jumat (10/9/2021).

Jadi jika sudah melewati uji coba, bus akan dievaluasi apakah memenuhi standar atau tidak. Bus merek Higer ini nantinya akan mengisi rute Blok M-Balai Kota selama tiga bulan dan penumpang tidak dipungut biaya, alias gratis.

Antonius R Ismanto, Direktur Utama PT Higer Maju Indonesia (HMI) berharap selama uji coba bus listrik ini bisa berjalan dengan lancar.

Apalagi bus listrik punya berbagai kelebihan, seperti bebas polusi serta biaya perawatan yang diklaim lebih murah.

“Proses uji coba ini semoga bisa berjalan dengan lancar. Bila mana ada ditemukan kendala, bisa kita selesaikan bersama. Kami mendukung proses uji coba ini di mana bisa membuktikan kualitas bus Higer dalam operasional rute TransJakarta,” ucap Antonius.