JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan maut yang melibatkan bus kembali terjadi. Kali ini insiden berlangsung di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Setidaknyada tiga kendaraan yang terlibat, yakni satu unit bus PO Sugeng Rahayu, satu unit truk, dan satu sepeda motor.
Kepala Unit Laka Polres Madiun, Ipda Nanang Setiawan yang dikonfirmasi menyatakan, korban meninggal dunia di tempat adalah pengendara sepeda motor, setelah sepeda motor yang dikendarainya terjatuh dan langsung ditabrak bus dari arah berlawanan.
Kecelakaan itu bermula saat Bus Sugeng Rahayu bernomor polisi W 7108 UZ yang dikemudikan Sadar Vendra Kencana melaju dari arah Madiun ke Surabaya.
Sesampainya di lokasi kejadian, bus itu mendahului kendaraan lain yang berjalan di depannya dengan melewati garis marka tidak putus karena sedang berada di tikungan.
Tak lama kemudian, bus bertabrakan dengan sepeda motor Honda Supra bernomor polisi AD 4655 PI yang dikemudikan korban dari berlawanan arah. Motor tersebut tidak bisa menghindari truk yang mengerem mendadak, karena bus yang ngeblong tersebut.
Usai menabrak sepeda motor, pengemudi lalu banting setir ke kiri dan menabrak truk yang tengah parkir.
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ketika melihat marka jalan garis tidak putus, pengemudi tidak disarankan untuk memotongnya.
Menurutnya, marka jalan dibuat untuk meminimalisir kecelakaan dan meningkatkan keselamatan para pengguna jalan.
“Pengendara harus paham arti serta bahayanya. Marka jalan tidak putus menandakan tidak boleh menyusul sekalipun bisa,” ujar Sony, kepada Kompas.com (1/9/2021).
“Karena pertimbangan risiko bahaya, seperti di tikungan, jembatan atau lokasi yang ramai,” kata dia.
Sementara itu, Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan, mengatakan, pengemudi wajib menaati aturan lalu lintas.
Ia mengatakan, haram hukumnya buat pengemudi untuk mendahului di jalan yang memiliki marka membujur utuh dan jalan menikung.
“Sebagai pengemudi harus bisa predict the unpredictable. Tidak mustahil kejadian seperti di video terjadi, atau mungkin pemotor, anak kecil, ternak yang menyebrang dibelakang truk dari arah berlawanan, di mana ia menjadi blind spot untuk kita,” ucap Marcel.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/01/134057615/kronologi-kecelakaan-maut-bus-sugeng-rahayu-ini-bahaya-nyalip-di-tikungan