JAKARTA, KOMPAS.com – Mengganti pelek mobil standar dengan produk aftermarket merupakan langkah modifikasi yang mudah dilakukan. Selain mudah, mengganti pelek sangat mengubah tampilan mobil.
Untuk membeli pelek mobil, konsumen di Indonesia memiliki banyak pilihan, mulai dari yang original, replika, baru, maupun bekas. Namun bagi yang punya budget terbatas, membeli pelek original yang baru tentu sangat berat.
Selain pelek original, pelek replika juga bisa diperhitungkan untuk dibeli. Selama pelek replika sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tentu kualitasnya sudah baik dan bisa dijamin.
Lalu ketika mau membeli pelek, lebih baik pilih yang original namun bekas atau replika tapi dalam kondisi yang baru?
Kevin Sulaeman, Chief Operation Officer Ottoban Indonesia mengatakan, membeli pelek mau yang original bekas atau replika tapi baru, mempunyai kelebihannya masing-masing.
“Misalnya kalau beli pelek original tapi bekas, dari segi barang pasti punya gengsi yang lebih tinggi. Kedua, kembali lagi ke budget, karena walau sudah bekas, pelek original tetap punya harga yang cukup mahal,” ucap Kevin kepada Kompas.com, Senin (19/7/2021).
Jadi seseorang memang sudah menyiapkan budget lebih banyak jika ingin membeli pelek original walaupun koondisinya bekas. Sedangkan untuk pelek replika dan baru, biasanya untuk orang dengan budget yang lebih rendah.
“Misalnya dia ada budget untuk ganti ban, tapi dengan tambah bayar sedikit bisa ganti pelek aftermarket. Jadi pelek replika ini bisa jadi pilihan yang menggiurkan,” kata Kevin.
Selain itu, pelek replika yang sudah lulus SNI tentu memiliki kualitas yang baik. Menurut Kevin, pelek aftermarket juga umumnya lebih ringan dari yang standar, sehingga bisa berpengaruh pada performa kendaraan.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/21/090200315/pilih-pelek-aftermarket-original-bekas-atau-replika-yang-baru-