JAKARTA, KOMPAS.com - Transmisi manual masih digunakan pada sebagian besar motor sport. Sebagian orang menyebutnya juga dengan motor kopling manual atau motor kopling.
Motor ini berbeda dengan skuter matik (skutik) yang tidak perlu memindahkan persneling. Untuk memindahkan persneling, harus menarik tuas kopling yang ada di sebelah kiri setang.
Banyak yang salah menggunakan tuas kopling ini ketika melakukan pengereman. Tidak sedikit yang menarik tuas kopling ketika sedang mengerem.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani, mengatakan, kebiasaan tersebut harus dihilangkan. Sebab, dengan menarik tuas kopling saat mengerem, tidak ada gaya engine brake yang membantu proses pengereman.
“Ketika mau rem mendadak juga kopling adalah hal terakhir yang ditarik, agar mesin membantu pengereman,” kata Agus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Jika tuas kopling ditarik juga ketika sedang mengerem, laju motor tidak akan tertahan. Sehingga, motor akan lebih meluncur.
Kebiasaan ini akan lebih berbahaya jika dilakukan pada jalanan dengan kontur perbukitan atau saat kondisi jalan turunan.
"Hilangkan kebiasaan selalu memegang tuas kopling saat berkendara. Mainkan tuas kopling saat dalam keadaan macet atau kecepatan di bawah 10 km/jam agar mesin motor tidak mati," kata Agus.
Agus mengingatkan, kopling hanya ditarik saat ingin ganti gigi, motor berhenti dalam kondisi masuk gigi, dan ketika setelah melakukan pengereman.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/10/154200015/cara-benar-mengerem-menggunakan-motor-kopling-manual