JAKARTA, KOMPAS.com – Banjir di wilayah Jakarta yang terjadi Sabtu (20/2/2021) dini hari membuat warga tidak sempat mengamankan kendaraannya. Motor yang disimpan di dalam rumah pun turut terendam.
Setelah banjir surut, pemilik motor jangan asal main menyalakan mesinnya. Mengingat motor yang terendam untuk waktu yang lama, ada potensi air masuk ke ruang mesin maupun tangki bensin.
Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung Asep Suherman mengatakan, sebelum menyervis motor, cek dahulu seberapa tinggi air yang merendam motor, apa hanya setengah atau penuh.
"Pasti kita harus cek kondisi oli mesin dahulu. Biasanya motor terendam setengah saja kita langsung cek oli mesin. Jika oli mesin bercampur dengan air sudah dipastikan motor harus lakukan servis besar," kata Herman kepada Kompas.com, belum lama ini.
Setelah mengecek mesin, teruntuk motor yang terendam melebihi posisi tangki bahan bakarnya, harus diperiksa juga. Mengingat air bisa masuk dari lubang yang kecil, ada potensi tangki bensin kemasukan air.
"Selanjutnya tangki bahan bakar, kita harus cek apakah ada air yang masuk. Jika sudah kemasukan air biasanya mekanik bisa ambil tindakan yaitu menguras," ucap Herman.
Air yang masuk ke tangki akan mengendap di dasar, mengingat massa air yang lebih besar dibanding bensin. Oleh karena itu, air akan tersedot lebih dahulu oleh fuel pump, membuat motor sulit dinyalakan.
Jika dibiarkan lebih lama, air yang mengendap di dasar tangki bensin bisa menjadi penyebab bocor. Bocor ini dikarenakan air yang membuat tangki berkarat sehingga bisa keropos.
"Jika motor terendam alangkah baiknya bawa saja ke bengkel resmi terdekat, karena jika terendam banjir biasanya memang harus ditangani oleh mekanik langsung. Tapi jika hanya menerobos banjir yang tidak begitu dalam atau terendam hanya 1/4 dari ketinggian motor mungkin masih bisa dicek sendiri," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/22/130100315/selain-kuras-oli-cek-juga-tangki-bensin-motor-setelah-terendam-banjir