JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu suku terbesar di Indonesia menginspirasi lahirnya motor custom ini. Batak, suku yang memiliki berbagai macam marga di dalamnya.
Secara terminologi, Batak memiliki arti petualang atau pergi mengembara. Walau demikian, suku Batak juga dikenal dengan sikap dan tindakannya yang khas, yaitu lugas, keras, dan apa adanya.
Dengan semangat itu, sang pemilik merealisasikan sebuah mahakarya dari hasil perjalanan petualangan rasa suka, duka, pahit, dan bahagia dalam kehidupan.
Dibantu oleh Yurides Indra, builder Ndra King, yang dipercaya untuk menggarap Harley-Davidson Shovelhead lansiran 1976 dengan konsep tersebut.
"Melewati berbagai proses, sedikit demi sedikit pengerjaan dilakukan, mulai dari pembuatan rangka, juga beberapa part yang dipesan untuk motor ini, seperti springer yang dibuatkan khusus oleh Kweni Chopper Yogyakarta (Cak Ace)," ujar Indra dalam keterangan resminya.
Indra mengatakan, motor ini juga melibatkan beberapa teman di luar Indonesia, seperti Thailand. Tangki dipesan khusus dari Chit Custom, yang juga merupakan builder cukup terkenal di Thailand.
Lalu, untuk wheel set depan 21 inci dan belakang 16 inci bermerek Coker Tire, juga beberapa part lainnya dipesan dari Dong Racing Thailand. Untuk sepatbor, dipesan dari seorang sahabat, Mika Motorcycle di daerah Depok, Jawa Barat.
"Namun, di tengah proses pengerjaan, rencana yang disusun dihantam oleh pandemi Covid-19. Banyak pekerjaan tertunda dan segala tata kehidupan, ekonomi, kesehatan, dan semua perubahan rencana sukses menguras emosi," kata Indra.
Namun, itu semua tidak menyurutkan semangat untuk sebuah mahakarya. Dengan semangat tidak ada kata menyerah, motor yang diberi nama "Bangso Batak" ini tetap dikerjakan.
Dilanjutkan pengerjaan Custom Painting oleh Yudi 3D dan Lokalhiro. Dengan mengusung konsep mitologi 8 Naga dari patung Big Buddha di Pattaya, Thailand. Gambar tersebut menggambarkan seluruh emosi dan semangat dari segala kesulitan yang sedang dihadapi.
"Gambar 8 Naga juga menggambarkan semangat keberanian, patang menyerah atau juga dikenal dengan sebutan 8 Naga Penjaga Dewa," ujar Indra.
Hand graffing pun dikerjakan dengan motif perpaduan khas Batak dan motif Thailand untuk melengkapi keindahan eksterior dari motor ini.
"Inilah sebuah mahakarya dari perpaduan budaya dan persahabatan dua negara. Dengan rasa suka, duka, pahit, bahagia, serta pengalaman dalam kehidupan. Satu perjalanan panjang yang dilalui selama pembuatan Bangso Batak. Biar kambing di kampung sendiri, tapi naga di perantauan," kata Indra.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/04/092200715/hd-shovelhead-inspirasi-dari-salah-satu-suku-terbesar-di-indonesia