JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan di jalan raya ternyata mayoritas disebabkan saat kendaraan ingin menyalip kendaraan di depannya. Hal ini menjadikan kalau menyalip kendaraan merupakan kondisi yang kritis, rawan kecelakaan.
Misalnya seperti video yang belum lama ini viral di media sosial, saat mobil menyalip truk di belokan dengan marka jalan garis tidak putus. Mobil tersebut akhirnya celaka, menabrak pengendara motor yang berjalan dari arah berlawanan.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan, sebab dari menyalip itu manuver yang berbahaya ada tiga, soal pandangan ke depan, kecepatan, dan jalur berlawanan.
“Pertama, bidang pandang kita terhalang oleh kendaraan di depan. Kedua, kecepatan kita lebih tinggi dari kendaraan yang mau disalip. Ketiga, kalau di jalan dua jalur, kita akan menggunakan jalur lawan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Oleh karena itu, saat ingin menyalip harus disikapi dengan rumus Penting, Dibenarkan, dan Aman (PDA). Ketiga hal ini benar-benar harus dipertimbangkan secara matang sebelum melakukan manuver mendahului kendaraan.
“Pertama penting atau perlu untuk menyalip. Kalau tidak perlu, ya jangan menyalip, sudah jelas sangat berbahaya kalau ingin mendahului ini,” kata Jusri.
Kedua, dibenarkan atau tidak tempat menyalipnya. Perhatikan marka jalan, lokasi bukan di belokan, jalan menanjak atau menurun. Ketiga, biasakan mengecek, kalaupun penting dan lokasinya dibenarkan, pastikan situasinya aman.
“Kebiasaan ini harus dimiliki oleh pengemudi. Alasannya karena mendahului kendaraan lain ini sangat berbahaya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/19/100200715/cara-menyalip-kendaraan-yang-aman-pakai-rumus-pda