JAKARTA, KOMPAS.com - Cara kerja mobil bertransmisi matik berbeda dengan mobil bertransmisi manual. Untuk itu, banyak terjadi perdebatan mengenai posisi tuas transmisi saat sedang memanaskan mesin.
Sebagian orang beranggapan bahwa memanaskan mesin mobil matik dengan posisi tuas di P itu salah. Banyak yang bilang bahwa posisi tuas transmisi harus ada di posisi N.
Sebab, jika posisi tuas di P, pompa oli tidak bekerja dan tidak melumasi komponen yang ada di sistem transmisi. Akibatnya, komponen pada transmisi matik akan aus dan umurnya menjadi lebih pendek.
Menanggapi hal tersebut, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, mengatakan, informasi tersebut tidaklah benar, bahkan mengarah pada kekeliruan.
“Tidak benar anggapan tersebut. Antara posisi P dan N, oli transmisi tetap bekerja,” ujar Bambang, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Bambang menjelaskan, saat posisi tuas transmisi berada di P, lock output shaft akan terkunci secara manual. Saat tuas dipindah ke posisi N, kunci akan terlepas dari shaft.
Pada mobil bertransmisi matik, pompa oli transmisi akan langsung bekerja selaras dengan putara mesin. Begitu mesin menyala, pompa oli pun akan ikut bekerja dan tekanan oli langsung bergerak melumasi kampas dan komponen lainnya.
“Jadi, tidak ada pengaruhnya mau di P dan N. Lagi pula, sekarang memanaskan mobil itu tidak perlu lama-lama, teknologi, material, dan oli sudah lebih canggih. Begitu mesin menyala, mau langsung dipakai juga tidak masalah,” kata Bambang.
Namun, jika dilihat dari segi keselamatan, posisi tuas transmisi yang tepat saat memanaskan mesin adalah di posisi P.
Menurut Bambang, untuk mencegah mobil bergerak. Selain itu, jangan lupa juga untuk mengaktifkan rem tangan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/13/190155615/memanaskan-mesin-mobil-matik-posisi-tuas-di-p-bisa-merusak-transmisi