Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Benar, Ban Kendaraan Niaga Lebih Keras Dibanding Mobil Biasa?

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan bagian kendaraan yang menopang berat dari mobil. Tentunya setiap ban menyesuaikan dari kebutuhan kendaraannya. Misalnya untuk mobil dengan performa tinggi, memiliki ban yang lebih baik cengkeramannya.

Beragam ban yang terdapat di pasar memang diciptakan berdasarkan kebutuhan kendaraan masing-masing.

Lantas, ada anggapan di masyarakat yang mengatakan kalau ban pikap memiliki karakter yang lebih keras dibanding dengan mobil biasa. Apakah benar begitu?

Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, secara bahan baku sama saja, namun ply rating berbeda.

“Ban untuk mobil penumpang, memiliki ply rating yang lebih sedikit dibanding ban kendaraan niaga,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Ply rating ini berarti kemampuan dari satu lembar baja yang setara dengan beberapa lapis benang nylon. Jadi semakin besar ply rating, semakin kuat bannya. Selain itu, tekanan udara ban kendaraan niaga juga lebih tinggi.

“Sebenarnya tekanan udara harus tinggi adalah untuk menegakkan dinding samping saja, jangan sampai tertekuk. Karena ban radial yang punya kerangka baja yang kalau tertekuk bisa putus,” kata Bambang.

On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, tekanan udara kendaraan niaga standarnya memang lebih tinggi dibanding mobil penumpang, karena dibuat untuk mengangkut beban yang lebih berat.

Misalnya untuk tekanan standar mobil penumpang antara 33 psi sampai 36 psi. Sedangkan ban niaga memiliki tekanan udara standar mulai 43 psi sampai 54 psi, tergantung ukuran bannya. Oleh karena itu, spesifikasi ban niaga memiliki konstruksi yang lebih kuat.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/05/102200215/apa-benar-ban-kendaraan-niaga-lebih-keras-dibanding-mobil-biasa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke