Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ganti Aki dengan Kapasitas Lebih Besar Bisa Merusak Alternator?

JAKARTA, KOMPAS.com – Aki merupakan komponen mobil yang perlu diperiksa secara rutin. Jika sudah soak, pemilik harus menggantinya dengan yang baru. Di pasaran, tersedia banyak pilihan aki berdasarkan dari kapasitasnya.

Setiap mobil sebenarnya memiliki spesifikasi kapasitas akinya sendiri, tergantung dari kebutuhan kendaraannya. Lalu apa efeknya jika memakai aki yang kapasitasnya lebih tinggi dari standarnya?

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna menganalogikan alternator sebagai pompa dan aki ibarat bannya. Walaupun pompanya kecil, tetap bisa memompa ban yang besar sampai keras.

“Artinya kapasitas ampere aki yang besar, asalkan tegangan yang dihasilkan alternator masih sesuai, maka arus yang masuk ke aki tetap bisa berlangsung. Namun karena ukurannya lebih besar, maka mengisinya perlu lebih lama,” kata Suparna kepada Kompas.com belum lama ini.

Jadi jika memakai aki yang kapasitasnya lebih besar, kerja alternator akan lebih lama untuk megisi aki. Sedangkan jika aki sudah terisi, ada regulator yang membuat kerja alternator lebih ringan. Namun beda ceritanya kalau mobil sudah dimodifikasi yang membutuhkan tekanan yang besar.

“Kalau pasang aksesoris yang butuh watt besar namun akinya kecil, kurang mampu menyuplai kebutuhan arus. Maka ketika mesin menyala, alternator ikut membantu aki memenuhi kebutuhan tegangan,” ucap Suparna.

Suparna melanjutkan, bila kebutuhan arus terlalu besar, melebihi kapasitas aki dan alternator maka bisa terjadi kerusakan pada aki dan alternator. Kedua komponen ini akan overload sehingga umur pakainya jadi lebih pendek.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/22/112200015/ganti-aki-dengan-kapasitas-lebih-besar-bisa-merusak-alternator-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke