JAKARTA, KOMPAS.com - Alarm merupakan salah satu perangkat keamanan yang penting di mobil guna menekan potensi kerugian akibat tindak kejahatan seperti pencurian.
Pasalnya, bunyi alarm yang kencang serta lampu berkedip otomatis akan menarik perhatian banyak orang untuk mengetahui kondisi mobil jika terdapat getaran mendadak hingga pintu dibobol.
Tapi pada beberapa kasus, alarm mobil tidak berfungsi secara baik ketika bagian tertentu dipaksa untuk terbuka. Alhasil, pihak tak bertanggung jawab berhasil melakukan aksi kejahatannya.
Technical Suport Dept Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi menjelaskan, hal ini bisa terjadi karena beberapa aspek. Pertama, baterai alarm mobil sedang dalam keadaan lemah atau habis.
"Akibatnya, respons yang dikeluarkan hanya kedipan lampu saja. Atau bisa jadi karena memang alarm mobil tidak dibekali kelengkapan shock sensor. Ini kerap terjadi saat kaca dibobol," katanya kepada Kompas.com.
"Kemudian bisa juga karena sensitifitas untuk shock sensor-nya rendah, karena bisa kan bisa disesuaikan atau adjust. Mungkin karena tidak ingin terlalu mengganggu (sensitif)," lanjut Didi.
Kemungkinan lainnya bisa dikarenakan dudukkan karet yang dekat bagian sensor (pintu, bagasi, atau kap mesin) sudah getas atau kering.
"Jadi switch-nya itu tidak tertekan, membuat alarm on-off terus menerus sampai error. Banyak lagi sebenarnya penyebab tidak berbunyi, harus di cek lebih jauh. Tapi secara umum tiga hal tersebut," ucap dia.
Oleh karena itu, jika memang ada suatu komponen yang dirasa tidak berkerja optimal, lanjut Didi, pemilik segera menghubungi diler resmi terdekat agar dilakukan pengecekkan.
"Tak kalah penting juga untuk memastikan bahwa alarm yang dikenakan pada mobil Anda sudah mencangkup hal apa saja, karena berbeda-beda," kata Didi.
Instalasi atau pemasangan alarm tiap mobil berbeda-beda, ada yang hanya dipasangkan di pintu saja, disertai shock sensor, sampai mendeteksi segala pergerakkan gelombang elektromagnetik.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/21/114200815/alarm-tidak-bunyi-saat-kaca-mobil-dipecah-apa-penyebabnya-