Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siksa Nissan Kicks e-Power di Jalur Menantang Ciletuh

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai janji, setelah melakukan pengetesan perdana di Sirkuit Bridgestone beberapa waktu lalu, tim Kompas.com akhirnya melakukan perjalanan singkat untuk lebih akrab lagi menguji mobil hybrid termurah di Indonesia, Nissan Kicks e-Power.

Pengetesan kali ini tak hanya mengulik sisi performa saja, tapi juga mengenai sensasi berkendara ke luar kota, merasakan handling, teknologi, dan yang tak kalah penting soal konsumsi bahan bakar dari compact SUV yang dibanderol Rp 449 juta tersebut.

Untuk perjalanan sebenarnya tidak terlalu jauh dari Jakarta. Waktu tempuhnya sekitar empat sampai lima jam, lokasi tepatnya menuju Geopark Ciletuh, Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Meski terkesan dekat, tapi jarak tempuh menuju lokasi lumayan panjang. Selain itu, yang menjadi alasan kenapa kami pilih Ciletuh karena rute yang disajikan tergolong sangat menantang, mulai dari tanjakan dan turunan curam, aspal kasar, jalan beton, sampai sajian medan alam yang indah.

Fitur

Sebelum menyinggung soal konsumsi bahan bakar, kami bahas dulu soal fitur, sensasi mengendarai, serta urusan performa tenaganya. Pertama mulai dari merasakan fitur intellligence cruise control (ICC) ketika berkendara di ruas Tol Jagorawi.

Mengoperasikan cruise control cukup mudah lantaran cukup dengan ibu jari melalui tombol fungsi yang sudah tersedia di kemudi. Dengan menggunakan fitur ini, pengendara bisa melepas pedal gas, tak hanya itu saja, kecepatan juga bisa konstan menempel dengan mobil di depan.

Ketika mobil di depan melakukan perlambatan, otomatis sensor akan bekerja dan membuat Kicks e-Power menyesuaikan laju kendaraan sesuai jarak yang sudah ditentukan, mulai dari 100 sampai 150 meter. Sejatinya fitur ini pun sudah pernah kami nikmati di beberapa mobil mewah dengan nama adaptive cruise control.

Namun Nissan juga membenamkan rangkaian fitur keamanan lain. Contoh seperti intelligent forward collision system (FCW) untuk memberikan peringatan ke pengendara saat mobil di depan berhenti mendadak, serta intelligent emergency braking (IEB) yang membuat sistem mengambil alih menghentikan mobil dalam konsisi yang sudah darurat.

Untuk informasi, meski di Indonesia hanya keluar dalam satu varian, tapi Kicks e-Power yang ditawarakan Nissan merupakan versi tertinggi. Karena itu, secara fitur yang disajikan pun sudah sangat lengkap.

Performa

Masuk ke jalur Lido dan potong melewati Cikidang, kami mulai mengaktifkan teknologi one pedal yang memungkinkan berakselerasi dan deselerasi hanya dengan pedal gas saja. Untuk merasakan fitur ini, pengendara harus mengubah ke mode berkendara Smart.

Jujur, fitur tersebut sangat membantu kemudahan berkendara, terutama ketika kami melibas jalur berkelok dengan dimensi jalan yang minim, tak perlu sering-sering pindahkan kaki ke pedal rem. Begitu juga ketika menghadapi turunan dan tanjakan curam.

Saat melakukan deselerasi dengan cara melepas pedal gas, daya yang dihasilkan digunkan sebagai regenerasi ke batarai. Dengan demikian, sesekali bisa melakukan mode berkendara dengan full listrik saat daya sudah terisi penuh.

Mengusung teknologi hybrid, Kicks e-Power dibekali mesin tiga silinder 1.200 cc yang dikolaborasikan dengan motor listrik EM57. Namun seperti diketahui, mesin tersebut hanya berfungsi sebagai genset dan inverter untuk menyalurkan daya ke baterai lithium-ion, sementara gerak roda sepenuhan dikerjakan oleh motor listrik.

Karena itu, secara sensasi performa yang ditawarkan pun benar-benar rasa mobil listrik murni yang memiliki torsi 260 Nm dan tenaga 123 tk pada 4.000-8.999 rpm. Tenaga tersebut redaksi coba rasakan saat menaklukan medan curam menuju Ciletuh via Loji.

Tak butuh menekan pedal gas dalam-dalam, torsinya langsung keluar, tanjakan curam pun tak jadi masalah berarti. Momen berakselerasi saat menyalip beberapa mobil dan truk di perkebunan teh dengan jalur berkelok juga sangat mudah dilakukan oleh Kicks, dimensi yang ringkas serta kemudahan mengendalikan kemudi, membuat SUV ini benar-benar lincah.

Hasil tersebut membuat kami angkat jempol dari segi handling-nya. Tak ada gejalan limbung, bahkan sangat fun to drive diajak menyikat tikungan patah sampai S kecil layaknya di sirkuit. Namun demikian, memang suspensinya sedikit terasa keras pada kecepatan rendah.

Secara keseluruhan, kami cukup dibuat kagum pada urusan performa, apalagi dengan torsi badak yang instan .

Tak heran Nissan mengklaim Kicks e-Power memberikan pengalaman berkendara seperti mobil listrik murni, bahkan dengan kesenyapannya, membuat kami harus rajin menekan klakson guna memberikan isyarat kepengendara lain.

Meski demikian, bukan berarti semuanya positif, karena dari pengalaman berkendara selama perjalanan kemarin, desain pada Pilar A Kicks e-Power kurang memberikan visibilitas yang luas. Terutama pada pandangan ke arah sudut samping antara kaca spion dan kaca.

Padahal dari segi posisi duduk, sudah diset sedemikian rupa agar nyaman meski pengaturan kursi masih dilakukan secara manual. Beruntung Nissan melengkapi Kics e-Power dengan fitur blind spot yang memberikan peringatan saat ada kendaraan lain di sisi samping kendaraan.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/21/080200515/siksa-nissan-kicks-e-power-di-jalur-menantang-ciletuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke