JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini seluruh produsen kendaraan bermotor roda dua menyematkan beragam teknologi dan fitur guna mempermudah pengguna dalam pengoperasiannya seperti side stand switch pada motor matik.
Melalui fitur tersebut, mesin motor akan mati jika standar samping diturunkan. Ini karena pada bagian pangkal standar dihubungkan dengan engine control unit (ECU) untuk memutus sistem pengapian.
Pada kondisi ini pula, mesin tidak akan bisa dinyalakan sehingga potensi kecelakaan karena tuas gas terputar saat standar samping diturunkan bisa ditekan.
Namuh alih-alih memutar kunci kontak, tak sedikit pengguna motor yang justru mematikan mesin dengan menegakkan standar samping. Apakah prilaku ini dibenarkan?
"Pada dasarnya tidak masalah, namun ada potensi membuat aki soak. Jadi saat standar samping diturunkan, kunci kontak harus segera di off," kata Technical Service Division PT Astra Honda Motor Endro Sutarno kepada Kompas.com.
Ia menjelaskan, saat mematikan mesin lewat standar samping, fungsi kelistrikan motor masih bekerja. Sebut saja lampu utama dan panel instrumen.
Bila terlalu lama dibiarkan dan bahkan terlupa, bukan tidak mungkin aki bakal cepat tekor. Apalagi pada motor yang lampunya belum LED, jadinya butuh arus listrik yang lebih besar.
“Sama halnya kalau kita matikan mesin menggunakan switch cut off yang ada di setang motor sport. Kalau kunci kontaknya enggak di off, pasti baterai soak,” kata Endro.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/18/142100015/mitos-atau-fakta-mematikan-mesin-motor-jangan-pakai-standar-samping