JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit pengemudi yang malas memindahkan posisi transmisi otomatis ke netral saat berhenti di lampu merah atau kemacetan.
Biasanya pengendara lebih memilih menginjak rem sementara tuas transmisi masih pada posisi D dibandingkan memindahkannya ke N.
Ada anggapan perilaku tersebut menyebabkan borosnya BBM dengan alasan transmisi masih aktif seperti setengah kopling. Ibarat transmisi ingin melaju, tapi tertahan oleh rem. Lalu, benarkah hal tersebut?
Pemilik bengkel transmisi Worner Matic, Hermas Prabowo, mengatakan, untuk mobil-mobil keluaran setelah tahun 2000 persepsi tersebut tidaklah benar. Sebab, transmisi sekarang sudah canggih.
“Jadi, tidak akan berpengaruh pada penggunaan BBM. Hanya saja kurang tepat karena alasan keselamatan. Ditakutkan pengemudi lupa dan mengangkat tekanan pada pedal rem dan mobil bergulir tanpa disadari karena masih di posisi D,” ujar Hermas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/9/2020)
Hermas menjelaskan, sistem transmisi yang digunakan mobil keluaran di atas tahun 2000 sudah canggih dan ada sistem release-nya.
Jadi, ketika mobil berhenti tetapi tuas transmisi masih di posisi D, kopling pada gearbox otomatis akan lepas sehingga tidak ada yang tertahan.
Beda dengan transmisi model jadul yang belum dilengkapi sistem release atau kopling sehingga ada daya yang tertahan jika posisi tuas tidak netral.
“Nah, kalau model lama yang diproduksi sebelum tahun 2000, kondisi tersebut bisa bikin boros BBM,” terangnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/17/190100115/mitos-atau-fakta-posisi-transmisi-di-d-saat-mobil-berhenti-bikin-boros-bbm-