JAKARTA, KOMPAS.com – Memiliki double cabin (Dcab) bekas tambang memang impian beberapa orang. Punya harga lebih murah dari bekas pribadi, bisa menjadi pilihan bagi yang ingin memodifikasinya tanpa mengeluarkan kocek berlebih.
Namun yang namanya mobil bekas, ada saja masalah yang bisa saja terjadi pada kendaraannya. Apalagi ini bekas tambang, terkenal dengan medan jalannya yang berat, apakah sulit merawatnya?
Pemilik diler Istana Mobil 4x4, Soni Setiawan mengatakan, Dcab bekas tambang saat ini sudah modern, sehingga mudah untuk perawatannya, selama suku cadangnya mudah didapat.
“Gampang atau tidak merawat Dcab itu tergantung lingkungannya. Misalnya kalau di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera, suku cadang Dcab lebih mudah didapatkan, mekaniknya juga sudah terbiasa,” ucap Soni kepada Kompas.com belum lama ini.
Hal ini dikarenakan banyak area tambang, sehingga suku cadang kendaraan operasional tambang seperti Dcab akan mudah didapat. Sedangkan di Pulau Jawa, belum tentu suku cadang mudah untuk didapat.
Selain itu, kalau ada kerusakan, baru bisa diperbaiki lewat diler resmi, itu juga merek tertentu. Mekanik yang di Pulau Jawa juga belum bisa dan terbiasa mengerjakan Dcab.
“Hal ini juga yang menyebabkan banyak pembeli lebih memilih Ford Ranger dibanding yang lain. Suku cadangnya lebih mudah ditemukan di bengkel biasa dibanding Toyota Hilux,” kata Soni.
Soni juga mengatakan, kalau dcab bekas tambang rajanya tetap Mitsubishi Triton. Suku cadang untuk Mitsubishi Triton tersebar di Indonesia, jadi pemilik tidak usah khawatir jika mengalami kerusakan.
“Spare parts Triton bisa ditemukan di mana-mana kalau ada kerusakan. Sedangkan kalau beli yang lain, contohnya Ford Ranger, hanya ditemui di daerah perkotaan,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/12/164100415/perhatikan-ini-jika-beli-dcab-bekas-pakai-di-medan-tambang